BibTex Citation Data :
@article{JTP5976, author = {Erwin Darmawan and Berlian Arswendo Adietya and Untung Budiarto}, title = {STUDI PERANCANGAN GLASS BOTTOM CATAMARAN UNTUK MENUNJANG OBJEK WISATA DIKAWASAN ANAK GUNUNG KRAKATAU}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {2}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {Kapal Pariwisata; Kekuatan Glass Bottom; Gunung Anak Krakatau; Performance Kapal}, abstract = { Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Selain pesona letusan gunungnya,di sekitar perairan Anak Gunung Krakatau terdapat pula pesona keindahan Alam bawah lautnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merancang kapal sebagai pengembembangan pariwisata di objek wisata Anak Gunung Krakatau dengan memperhitungkan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum dan analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan peralatan penyelamatan dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal.Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup studi litelatur, studi lapangan, lalu pengolahan data. Hasil perancangan kapal katamaran pariwisata (Mv. Krakatau)ini didapatkan hasilLOA: 20.50 m LWL: 20.1 m, B: 8.50 m, T: 1.55 m, H: 2.9 m. Dan dari perhitungan Hidrostatik,didapat displacement 95.60 ton , Cb: 0.565, LCB: 10 936 m. Dan hasil dari perhitungan stabilitas, yang hasilnya mengindikasikan bahwa kapal mempunyai stabilitas yang stabil, karena titik M selalu berada diatas titik G di segala kondisi. Pada tinjauan olah gerak kapal pariwisata ini memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck weaknes . Kemudian pada gambar rencana umum,kapal mempunyai space yang cukup untuk menampung penumpang lebih banyak,peralatan keselamatan,peralatan navigasi dan komunikasi. Untuk hasil analisa kekuatan glass bottom setelah mengalami uji tekan yang mempunyai nilai maksimal terhadap tekanan air sebersar 10 kN,dengan mengalami deformasi sebesar 7 cm. Sedangkan untuk kekuatan glass bottom setelah mengalami uji tarik dengan beban 7 kN,mempunyai nilai deformasi sebesar 0,09 cm }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/5976} }
Refworks Citation Data :
Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Selain pesona letusan gunungnya,di sekitar perairan Anak Gunung Krakatau terdapat pula pesona keindahan Alam bawah lautnya.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merancang kapal sebagai pengembembangan pariwisata di objek wisata Anak Gunung Krakatau dengan memperhitungkan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum dan analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta pemilihan peralatan penyelamatan dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal.Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup studi litelatur, studi lapangan, lalu pengolahan data.
Hasil perancangan kapal katamaran pariwisata (Mv. Krakatau)ini didapatkan hasilLOA: 20.50 m LWL: 20.1 m, B: 8.50 m, T: 1.55 m, H: 2.9 m. Dan dari perhitungan Hidrostatik,didapat displacement 95.60 ton , Cb: 0.565, LCB: 10 936 m. Dan hasil dari perhitungan stabilitas, yang hasilnya mengindikasikan bahwa kapal mempunyai stabilitas yang stabil, karena titik M selalu berada diatas titik G di segala kondisi. Pada tinjauan olah gerak kapal pariwisata ini memiliki olah gerak yang baik terbukti tidak terjadi deck weaknes. Kemudian pada gambar rencana umum,kapal mempunyai space yang cukup untuk menampung penumpang lebih banyak,peralatan keselamatan,peralatan navigasi dan komunikasi. Untuk hasil analisa kekuatan glass bottom setelah mengalami uji tekan yang mempunyai nilai maksimal terhadap tekanan air sebersar 10 kN,dengan mengalami deformasi sebesar 7 cm. Sedangkan untuk kekuatan glass bottom setelah mengalami uji tarik dengan beban 7 kN,mempunyai nilai deformasi sebesar 0,09 cm
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License