BibTex Citation Data :
@article{JTP41706, author = {Rico Putra and Deddy Chrismianto and Andi Trimulyono}, title = {Analisis Pengaruh Variasi Sudut Antar Mooring Lines Terhadap Olah Gerak Floating Production Storage and Offloading (FPSO) Dengan Sistem Tambat Spread Mooring}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {11}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {FPSO; Mooring Lines; Olah Gerak}, abstract = { S truktur lepas pantai berada dalam posisi tetap selama bertahun-tahun dan harus mampu menahan lingkungan yang keras. Dalam kondisi lingkungan aktual, analisis olah gerak FPSO berbasis data lingkungan aktual diperlukan untuk secara akurat menentukan atau memprediksi seakeeping FPSO sebelum operasi lepas pantai. Penelitian mengenai olah gerak FPSO sudah banyak dilakukan tetapi sebagian besar hanya berfokus pada struktur free surface saja. Pada kenyataannya, FPSO merupakan struktur yang perlu ditopang dengan sistem tambatan (mooring). Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian mengeani pengaruh variasi sudut antar mooring lines terhadap olah gerak FPSO dengan 3 variasi sudut antar mooring lines. Analisis lanjutan berupa rekapitulasi dan pemeringkatan skenario sudut antar mooring lines. Penulis melakukan perhitungan olah gerak dan memodelkan mooring lines menggunakan bantuan perangkat lunak perkapalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rolling terbaik ditunjukkan pada skenario III dengan RAO 17,0553 0 /m. Pitching terbaik ditunjukkan pada skenario II dengan RAO 0,6805 0 /m. Yawing terbaik ditunjukkan pada skenario I dengan RAO 0,3901 0 /m. Surge terbaik ditunjukkan pada skenario III dengan RAO 0,7506 m /m. Sway terbaik ditunjukkan pada skenario II dengan RAO 0,8252 m /m. Heave terbaik ditunjukkan pada skenario II dengan RAO 1,6365 m /m . Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa sudut antar mooring lines sebesar 4 0 menduduki peringkat pertama dengan 13 poin . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/41706} }
Refworks Citation Data :
Struktur lepas pantai berada dalam posisi tetap selama bertahun-tahun dan harus mampu menahan lingkungan yang keras. Dalam kondisi lingkungan aktual, analisis olah gerak FPSO berbasis data lingkungan aktual diperlukan untuk secara akurat menentukan atau memprediksi seakeeping FPSO sebelum operasi lepas pantai. Penelitian mengenai olah gerak FPSO sudah banyak dilakukan tetapi sebagian besar hanya berfokus pada struktur free surface saja. Pada kenyataannya, FPSO merupakan struktur yang perlu ditopang dengan sistem tambatan (mooring). Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian mengeani pengaruh variasi sudut antar mooring lines terhadap olah gerak FPSO dengan 3 variasi sudut antar mooring lines. Analisis lanjutan berupa rekapitulasi dan pemeringkatan skenario sudut antar mooring lines. Penulis melakukan perhitungan olah gerak dan memodelkan mooring lines menggunakan bantuan perangkat lunak perkapalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rolling terbaik ditunjukkan pada skenario III dengan RAO 17,0553 0/m. Pitching terbaik ditunjukkan pada skenario II dengan RAO 0,6805 0/m. Yawing terbaik ditunjukkan pada skenario I dengan RAO 0,3901 0/m. Surge terbaik ditunjukkan pada skenario III dengan RAO 0,7506 m/m. Sway terbaik ditunjukkan pada skenario II dengan RAO 0,8252 m/m. Heave terbaik ditunjukkan pada skenario II dengan RAO 1,6365 m/m. Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa sudut antar mooring lines sebesar 40 menduduki peringkat pertama dengan 13 poin.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License