BibTex Citation Data :
@article{JTP2535, author = {Wiwit Wirawan and Eko Sasmito Hadi and Parlindungan Manik}, title = {Analisa Pengaruh Perubahan Kecepatan Kapal Pada Kapal Ikan Tradisional Tipe Batang denganMenggunakan Sistem Palka Ikan Hidup Terhadap Sistem Fluida didalam Palka Ikan dengan Pendekatan CFD}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {1}, number = {2}, year = {2013}, keywords = {palka ikan hidup, kapal ikan tradisional, sistem fluida dipalka ikan.}, abstract = { Perancangan sistem palka ikan hidup pada kapal tradisonal tipe Batang ini didasarkan akan kebutuhan produksi ikan dalam keadaan hidup. Sistem palka kapal ikan hidup membiarkan air dalam palka bersikulasi dengan air laut sekitar dengan cara memberi lubang pada dasar palka. Penelitian ini dilakukan pada beberapa model variasi ukurandiameter lubang sirkulasi. Air di dalam palka pada kondisi kapal diam akan memiliki ketinggian yang sama dengan sarat kapal, namun dengan seiring perubahan kecepatan kapal maka ketinggian air di dalam palka akan menurun. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dengan metode Computational Fluid Dynamic didapatkan nilai hambatan pada diameter lubang sirkulasi 0,15 m bervariasi antara 25,72kN sampai 38,25kN. Pada diameter lubang sirkulasi 0,20 m bervariasi antara 24,81kN sampai 37,53kN. Pada dameter lubang sirkulasi 0,25 m bervariasi antara 23,53kN sampai 36,11kN. Untuk Ketinggian permukaan air maksimum di dalam palka pada kecepatan 6 knot untuk diameter lubang sirkulasi 0,15 m dan 0,25 m dengan tinggi permukaan air 2,17 m.Ketinggian permukaan air minimum di dalam palka pada kecepatan 3 knot untuk diameter lubang sirkulasi 0,20 m dengan tinggi permukaan air 2,15 m. Ketinggian rata-rata permukaan air adalah 2,16 m. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/2535} }
Refworks Citation Data :
Perancangan sistem palka ikan hidup pada kapal tradisonal tipe Batang ini didasarkan akan kebutuhan produksi ikan dalam keadaan hidup. Sistem palka kapal ikan hidup membiarkan air dalam palka bersikulasi dengan air laut sekitar dengan cara memberi lubang pada dasar palka.
Penelitian ini dilakukan pada beberapa model variasi ukurandiameter lubang sirkulasi. Air di dalam palka pada kondisi kapal diam akan memiliki ketinggian yang sama dengan sarat kapal, namun dengan seiring perubahan kecepatan kapal maka ketinggian air di dalam palka akan menurun.
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dengan metode Computational Fluid Dynamic didapatkan nilai hambatan pada diameter lubang sirkulasi 0,15 m bervariasi antara 25,72kN sampai 38,25kN. Pada diameter lubang sirkulasi 0,20 m bervariasi antara 24,81kN sampai 37,53kN. Pada dameter lubang sirkulasi 0,25 m bervariasi antara 23,53kN sampai 36,11kN. Untuk Ketinggian permukaan air maksimum di dalam palka pada kecepatan 6 knot untuk diameter lubang sirkulasi 0,15 m dan 0,25 m dengan tinggi permukaan air 2,17 m.Ketinggian permukaan air minimum di dalam palka pada kecepatan 3 knot untuk diameter lubang sirkulasi 0,20 m dengan tinggi permukaan air 2,15 m. Ketinggian rata-rata permukaan air adalah 2,16 m.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License