BibTex Citation Data :
@article{JTP24793, author = {Hristo Anggigi and Untung Budiarto and ahmad zakki}, title = {Analisa Pengaruh Temperatur Normalizing Pada Sambungan Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) Terhadap Kekuatan Tarik , Tekuk dan Mikrografi Baja Karbon Rendah}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {7}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { Baja SS 400 adalah jenis baja karbon rendah yang mempunyai kadar karbon dibawah 0,3% . Pada bida n g perkapalan baja karbon rendah merupakan bahan utama untuk pembuatan konstruksi kapal,seperti pada konstruksi lamb u ng kapal. Pengelasan SMAW (Shielded-Metal Arc Welding) adalah salah satu teknik pengelasan yang banyak digunakan dalam perindustrian dan rangka konstruksi . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil kekuatan tarik, tekuk, dan struktur mikrografi dari sambungan las baja SS 400 dengan perbedaan suhu dari perlakuan panas normalizing . Penelitian ini menggunakan metode eksperimen , dimulai dari mempersiapkan baja SS400, pemotongan baja,pengelasan baja , normalizing hingga uji. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor besar suhu pada perlakuan normalizing pada hasil pengelasan mempengaruhi kualitas sambungan ditinjau dari kekuatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baja S S 400 dengan tidak diberi perlakuan apapun memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 39 1,02 MPa , rata-rata regangan sebesar 47 ,8 5 % , dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 182,28 GPa . Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 457,1 MPa . B aja S S 400 dengan diberi perlakuan normalizing dengan suhu sebesar 900°C memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 2 9 0,27 MPa , rata-rata regangan sebesar 52 , 29 % , dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 150,67 GPa . Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 405,68 MPa dan B aja S S 400 dengan diberi perlakuan normalizing 975°C memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 28 9 ,24 MPa , rata-rata regangan sebesar 52,83 % , dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 119,91 GPa . Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 367 , 18 MPa . Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa baja S S 400 dengan diberi perlakuan normalizing dengan suhu 900°C memiliki kekuatan yang lebih besar dari pada specimen yang diberi perlakuan normalizing dengan suhu 975°C. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/24793} }
Refworks Citation Data :
Baja SS 400 adalah jenis baja karbon rendah yang mempunyai kadar karbon dibawah 0,3%. Pada bidang perkapalan baja karbon rendah merupakan bahan utama untuk pembuatan konstruksi kapal,seperti pada konstruksi lambung kapal. Pengelasan SMAW (Shielded-Metal Arc Welding) adalah salah satu teknik pengelasan yang banyak digunakan dalam perindustrian dan rangka konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil kekuatan tarik, tekuk, dan struktur mikrografi dari sambungan las baja SS 400 dengan perbedaan suhu dari perlakuan panas normalizing. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen , dimulai dari mempersiapkan baja SS400, pemotongan baja,pengelasan baja , normalizing hingga uji. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor besar suhu pada perlakuan normalizing pada hasil pengelasan mempengaruhi kualitas sambungan ditinjau dari kekuatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baja SS 400 dengan tidak diberi perlakuan apapun memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 391,02 MPa, rata-rata regangan sebesar 47,85%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 182,28 GPa. Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 457,1 MPa. Baja SS 400 dengan diberi perlakuan normalizing dengan suhu sebesar 900°C memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 290,27 MPa, rata-rata regangan sebesar 52,29%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 150,67 GPa. Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 405,68 MPa dan Baja SS 400 dengan diberi perlakuan normalizing 975°C memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 289,24 MPa, rata-rata regangan sebesar 52,83%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 119,91 GPa. Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 367,18 MPa. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa baja SS 400 dengan diberi perlakuan normalizing dengan suhu 900°C memiliki kekuatan yang lebih besar daripada specimen yang diberi perlakuan normalizing dengan suhu 975°C.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License