skip to main content

Analisa Kekuatan Tarik, Kekuatan Impak, dan Struktur Mikro Baja ST 40 Akibat Pengelasan FCAW (Flux-Cored Arc Welding) Dengan Variasi Sudut Kampuh

*Rizky Abi Nubli  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro., Indonesia

Citation Format:
Abstract
Baja St 40 tergolong baja karbon rendah, dimana jenis baja tersebut banyak digunakan sebagai bahan konstruksi dalam berbagai bidang industri sebagai rangka konstruksi. Pengelasan FCAW (Flux-Cored Arc Welding) adalah salah satu teknik pengelasan yang banyak digunakan dalam dunia perindustrian dan rangka konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik baja berdasarkan hasil perbandingan kekuatan tarik, kekuatan impak, dan struktur mikrografi pada sambungan las dengan perbedaan sudut kampuh pengelasan yaitu 0°, 45°, dan 90°. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa baja ST 40 dengan sudut kampuh pengelasan 0° memiliki nilai rata – rata tegangan maksimum sebesar 323,35 MPa, nilai rata – rata regangan sebesar 15,83 %, dan nilai rata – rata modulus elastisitas sebesar 1,78 GPa. Serta memiliki harga rata – rata impak sebesar 1,23 J/mm2. Baja ST 40 dengan sudut kampuh pengelasan 45° memiliki nilai rata – rata tegangan maksimum sebesar 474,00 MPa, nilai rata – rata regangan sebesar 27,43 %, dan nilai rata – rata modulus elastisitas sebesar 1,32 GPa. Serta memiliki harga rata – rata impak sebesar 1,18 J/mm2. Baja ST 40 dengan sudut kampuh pengelasan 90° memiliki nilai rata – rata tegangan maksimum sebesar 464,45 MPa, nilai rata – rata regangan sebesar 30,14 %, dan nilai rata – rata modulus elastisitas sebesar 1,18 GPa. Serta memiliki harga rata – rata impak sebesar 1,74 J/mm2 . Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa baja ST 40 dengan sudut kampuh pengelasan 45° memiliki nilai kekuatan tarik terbesar dengan nilai 474,00 MPa dan baja ST 40 dengan sudut kampuh pengelasan 90° memiliki harga impak tersebesar dengan nilai 1,74 J/mm2 .
Fulltext
Keywords: Baja ST 40; Pengelasan FCAW; Sudut Kampuh; Tarik; Impak; Mikrografi
  1. Suwandika, MB. 2018. Konstruksi dan Manufaktur Analisa Sudut Kampuh V Tunggal Terhadap Uji Tarik Dengan Pengelasan TIG Pada Baja ST 37
  2. Prakoso, D. 2018. Pengaruh Variasi Kuat Arus dan Sudut Kampuh Terhadap Kekuatan Tarik Material ST 42 Pada Proses Pengelasan GTAW. Universitas Nusantara, Kediri
  3. Ardiyanto, A. 2017. Pengaruh Variasi Sudut Kampuh dan Kuat Arus Terhadap Kekuatan Tarik Alumunium 6061 Pada Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG). Universitas Negeri Semarang, Semarang
  4. Rangga, P. 2017. Pengaruh Variasi Sudut Kampuh dan Kuat Arus Terhadap Struktur Mikro dan Kekuatan Bending Hasil Sambungan Las SMAW Baja Karbon Rendah
  5. Sunaryo, H. 2008. Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1 Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
  6. Dora, R. 2011. Analisa Kekuatan Material SS400 Pengaruh Preheat dan PWHT dengan Menggunakan Metode Simulasi dan Uji Tarik
  7. Susetyo, F. 2013. Studi Karakteristik Hasil Pengelasan MIG. Journal Mechanical, 4(2), 13
  8. ASM Metal Handbook Volume 9, 2004
  9. Metallic Materials Spesification Handbook
  10. Setiadji, WM. 2007. Perubahan Ketangguhan Baja ST 40 Yang Telah Mengalami Proses Double Hardening dengan Carburizing. Universitas Negeri Semarang, Semarang
  11. Wirsoyo, H. 1996. Teknologi Pengelasan Logan. Cetakan ke – 7. PT Pradnya Paramitha, Jakarta
  12. Souisa, M. 2011. Analisia Modulus Elastisitas dan Angka Poisson Bahan dengan Uji Tarik. Jurnal Barekeng – Vol. 5, No. 2 – Universitas Pattimura
  13. Metalography and Microstructure. 2004. ASM Metals Handbook, Vol 9

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.