BibTex Citation Data :
@article{JTP21798, author = {Muhamad Kurniawan and Hartono Yudo and Kiryanto Kiryanto}, title = {Analisa Penggunaan Muffler dan Absorber Sebagai Alternative System Peredam Kebisingan Pada Kamar Mesin Akibat Pengoperasian Permesinan Kapal Pada KMP. Feri Siginjai}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {kebisingan; muffler; absorber; imo; abs; lr; decibel}, abstract = { Pada pengoperasiannya, sebuah kapal banyak menggunakan mesin dan peralatan yang menimbulkan intensitas kebisingan tinggi. Kebisingan dengan tingkat intensitas tinggi dapat menyebabkan dampak serius bagi crew kapal serta ketidaknyamanan untuk setiap penumpang. Dalam mengurangi kebisingan maka dapat dilakukan dengan melakukan penyedehanaan sistem,misalnya memilih tempat yang jauh dari sumber kebisingan, memasang peredam suara, mengurangi getaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi di kamar mesin dan ruang akomodasi KMP Feri Siginjai. Dan perlu dilakukan agar kebisingan yang terjadi bisa direduksi dan diminimalisir dengan melakukan analisa pengaruh dari penggunaan Muffler dan absorber agar tingkat kebisingan yang terjadi memenuhi nilai ambang batas dari IMO, LR, dan ABS. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data kebisingan pada kapal KMP. Feri Siginjai dan mengevaluasi tingkat kebisingan dengan regulasi kebisingan yang ada. Berdasarkan hasil perhitungan kebisingan dan setelah dievaluasi kebisingan tidak memenuhi regulasi yang ada yaitu 111,8 dB. Dalam simulasi software model muffler 1 dapat mereduksi kebisingan sebesar menjadi 95,50 db, model muffler 2 91,62 dB, model muffler 98,27 dB, model 4 74,95 dB. Pada perhitungan Transmission Loss Absorber untuk frekuensi kritis barrier dengan material plywood dapat mengurangi suara sebesar 34,39 dB, Glasswool 31,22 dB, Rockwool 39,58 dB, Poliuretan 37,01 dB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model muffler variasi 4 dapat mereduksi kebisingan paling baik dan material absorber rockwool. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/21798} }
Refworks Citation Data :
Pada pengoperasiannya, sebuah kapal banyak menggunakan mesin dan peralatan yang menimbulkan intensitas kebisingan tinggi. Kebisingan dengan tingkat intensitas tinggi dapat menyebabkan dampak serius bagi crew kapal serta ketidaknyamanan untuk setiap penumpang. Dalam mengurangi kebisingan maka dapat dilakukan dengan melakukan penyedehanaan sistem,misalnya memilih tempat yang jauh dari sumber kebisingan, memasang peredam suara, mengurangi getaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi di kamar mesin dan ruang akomodasi KMP Feri Siginjai. Dan perlu dilakukan agar kebisingan yang terjadi bisa direduksi dan diminimalisir dengan melakukan analisa pengaruh dari penggunaan Muffler dan absorber agar tingkat kebisingan yang terjadi memenuhi nilai ambang batas dari IMO, LR, dan ABS. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data kebisingan pada kapal KMP. Feri Siginjai dan mengevaluasi tingkat kebisingan dengan regulasi kebisingan yang ada. Berdasarkan hasil perhitungan kebisingan dan setelah dievaluasi kebisingan tidak memenuhi regulasi yang ada yaitu 111,8 dB. Dalam simulasi software model muffler 1 dapat mereduksi kebisingan sebesar menjadi 95,50 db, model muffler 2 91,62 dB, model muffler 98,27 dB, model 4 74,95 dB. Pada perhitungan Transmission Loss Absorber untuk frekuensi kritis barrier dengan material plywood dapat mengurangi suara sebesar 34,39 dB, Glasswool 31,22 dB, Rockwool 39,58 dB, Poliuretan 37,01 dB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model muffler variasi 4 dapat mereduksi kebisingan paling baik dan material absorber rockwool.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License