BibTex Citation Data :
@article{JTP21793, author = {Erfan Rohmad}, title = {Analisa Pengaruh Variasi Luasan Skeg Terhadap Hambatan dan Nilai Wake pada Kapal Ikan KM. Mino Tambah Barokah dengan Metode CFD}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {}, abstract = { Skeg adalah salah satu bentuk modifikasi yang diberikan pada bagian buritan kapal yang bertujuanĀ untuk membantu fluida mengalir lebih halus melewati hull dan propeller. Dalam setiap aliran air pada badan kapal sampai ke bagian buritan kapal selalu terjadi wake/arus ikut yang merupakan perbedaan antara kecepatan kapal dan kecepatan air yang melalui baling-baling . Wake inilah yang akan menyebabkan besar kecepatan awal kapal akan lebih kecil dari kecepatan dinas, diperlukan daya untuk mendorong kapal agar mencapai kecepatan yang diinginkan akan menjadi lebih besar . Pada tugas akhir ini telah dianalisa bagaimana pengaruh luasan skeg pada bagian buritan, midship, dan haluan kapal terhadap hambatan dan nilai wake pada kapal ikan KM. Mino Tambah Barokah dengan variasi luasan pada skeg. Variasi skeg dilakukan dengan mengurangi panjang skeg menjadi 1/3 dan 2/3, serta mengurangi tinggi skeg menjadi 1/3 dan 2/3. Dari analisa didapatkan hasil dari semua variasi luasan skeg, luas skeg dengan model A3 di posisi haluan tanpa menggunakan bilgekeel mempunyai hambatan total paling rendah yaitu sebesar 11,303 kN dibandingkan model original sebesar 12,03 kN dengan penurunan 6,04%. Sedangkan variasi skeg model T1 dibagian haluan dengan menggunakan bilgekeel memiliki kecepatan advance paling tinggi sebesar 0.5853 m/s dibandingkan model original sebesar 0,5286 m/s dengan kenaikan 10,73% dan memiliki nilai wake paling kecil yaitu 0,2804 dibandingkan model original sebesar 0,3501 dengan penurunan 19,92% . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/21793} }
Refworks Citation Data :
Skeg adalah salah satu bentuk modifikasi yang diberikan pada bagian buritan kapal yang bertujuanĀ untuk membantu fluida mengalir lebih halus melewati hull dan propeller. Dalam setiap aliran air pada badan kapal sampai ke bagian buritan kapal selalu terjadi wake/arus ikut yang merupakan perbedaan antara kecepatan kapal dan kecepatan air yang melalui baling-baling. Wake inilah yang akan menyebabkan besar kecepatan awal kapal akan lebih kecil dari kecepatan dinas, diperlukan daya untuk mendorong kapal agar mencapai kecepatan yang diinginkan akan menjadi lebih besar. Pada tugas akhir ini telah dianalisa bagaimana pengaruh luasan skeg pada bagian buritan, midship, dan haluan kapal terhadap hambatan dan nilai wake pada kapal ikan KM. Mino Tambah Barokah dengan variasi luasan pada skeg. Variasi skeg dilakukan dengan mengurangi panjang skeg menjadi 1/3 dan 2/3, serta mengurangi tinggi skeg menjadi 1/3 dan 2/3. Dari analisa didapatkan hasil dari semua variasi luasan skeg, luas skeg dengan model A3 di posisi haluan tanpa menggunakan bilgekeel mempunyai hambatan total paling rendah yaitu sebesar 11,303 kN dibandingkan model original sebesar 12,03 kN dengan penurunan 6,04%. Sedangkan variasi skeg model T1 dibagian haluan dengan menggunakan bilgekeel memiliki kecepatan advance paling tinggi sebesar 0.5853 m/s dibandingkan model original sebesar 0,5286 m/s dengan kenaikan 10,73% dan memiliki nilai wake paling kecil yaitu 0,2804 dibandingkan model original sebesar 0,3501 dengan penurunan 19,92%.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License