slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
Analisa Kekuatan Struktur Kapal Crew Boat Setelah Dikonversi Menjadi Passenger Boat Akibat Penambahan Panjang Pada Deck Kapal | Angelica | Jurnal Teknik Perkapalan skip to main content

Analisa Kekuatan Struktur Kapal Crew Boat Setelah Dikonversi Menjadi Passenger Boat Akibat Penambahan Panjang Pada Deck Kapal

*Karen Octa Angelica  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Hartono Yudo  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Good Rindo  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kekayaan alam. Dengan potensi yang dimiliki Indonesia, maka dibutuhkan sarana untuk menunjang keberlangsungan di setiap bidang yang ada. Bidang pariwisata dan bidang industri minyak dan gas saat ini sangat diperhatikan. Kondisi minyak dan gas sedang menurun dan wisata bahari mulai banyak diminati masyarakat saat ini. MF. Horizon Star merupakan Crew boat (CB) yang dikonversi menjadi Passenger ship (PS) dengan DWT 154 ton karena kondisi industri minyak dan gas yang turun dan menyebabkan banyak  Crew Boat tidak beroperasi. Hasil konversi kapal mengalami penambahan panjang dan penambahan muatan. Sehingga perlu dilakukan analisis kekuatan kapal sebelum dan sesudah dikonversi untuk mengetahui seberapa besar tegangan maksimum yang terjadi akibat  perubahan penambahan panjang kapal dan kapasitas muatan kapal tersebut terhadap keamanan dan keselamatan kapal dengan metode elemen hingga dibantu dengan software perkapalan. Penambahan panjang pada kapal setelah dikonversi mempengaruhi tegangan yang terjadi pada kapal. Dari hasil analisa, tegangan maksimal yang terjadi pada Crew Boat saat air tenang sebesar 12,1 N/mm2, sagging sebesar -33,9 N/mm2, hogging 21,2 N/mm2. Tegangan maksimal yang terjadi pada Passanger Ship saat air tenang sebesar 19,4 N/mm2, sagging sebesar -42,8 N/mm2, hogging 29,5 N/mm2. Tegangan maksimum terbesar terjadi pada kapal setelah dikonversi yaitu -42,8 N/mm2 dengan nilai safety factor 4,1 yang masih memenuhi kriteria BKI yaitu tidak lebih dari 175 N/mm2
Fulltext
Keywords: Kapal Konversi; Tegangan; Safety Factor; Metode Elemen Hingga
  1. T. Mairuhu, “KEKUATAN STRUKTUR KONSTRUKSI KAPAL AKIBAT PENAMBAHAN PANJANG,” Jurnal TEKNOLOGI, vol. Volume 8, no. Nomor 1, pp. 835 -843, 2011
  2. C. G. Tobing, Analisa Stabilitas Dan Olah Gerak Kapal Pada Motor Ferry Horizon Star Setelah Dikonversi Dari Offshore Supply Vessel Menjadi Passenger Ship, 2018
  3. Z. A. Fatahillah dan H. A. Kurniawati , “Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Self-Propelled Oil Barge (SPOB),” JURNAL TEKNIK POMITS, vol. Vol. 2, no. No. 1, pp. 2337-3539, 2013
  4. R. B. Prakoso, “Analisa Kekuatan Konstruksi Memanjang Stabilitas Dan Olah Gerak (Seakeeping) Kapal KMP. Lema Ro-ro 750 GT Untuk Pelayaran Sorong-Waigeo,” Program Studi S1 Teknik Perkapalan UNDIP Semarang, 2015
  5. BKI, Rules for The Classification and Construction of Sea Going Vol II, Jakarta: BKI, 2017
  6. D. Eyres, Ship Construction Sixth Edition, England: Elseiver, 2007
  7. B. Santosa, Kekuatan Kapal, Jakarta, 2013
  8. I. K. Djaja, Teknik Konstruksi Kapal Baja, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008
  9. D. Y. Sari, “Analisis Reduksi Konsentrasi Tegangan Pada Plat Berlubang Dengan Beban Aksial Tarik Menggunakan Ansys 9,” Laporan Tugas Akhir Teknik Mesin, Universitas Negeri Padang, 2010
  10. A. F. Zakki, Metode Elemen Hingga, Semarang, 2014
  11. E. P. Popov, Mechanic of Materials, 2nd Edition, Englewood Cliffs, New.Jersey: Prentice-Hall, 1978

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.