BibTex Citation Data :
@article{JTP21424, author = {Afif Diantama and Sarjito Joko Sisworo and Wilma Amiruddin}, title = {Pengaruh Variasi Temperatur Quenching Terhadap Kekuatan Tarik, Kekuatan Puntir, Dan Kekerasan Baja ST 70 Sebagai Bahan Poros Baling-Baling Kapal (Propeller Shaft)}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {Quenching, Propeller Shaft, Komposisi Material, Uji Tarik, Uji Puntir, Uji Kekerasan}, abstract = { Poros baling-baling ( propeller shaft) adalah salah satu komponen kapal yang berfungsi untuk memindahkan/menyalurkan daya dari mesin induk ke baling-baling menjadi gaya dorong untuk menggerakkan sebuah kapal. Berdasarkan rules BKI, material untuk poros baling-baling harus memiliki kekuatan tarik antara 400-800 N/mm 2 dan uji komposisi materialnya adalah C (max 0,5%), Mn (0,3-1,70%), Si (max 0,45%), P (0,0035%), S (0,0035%). Untuk mendapatkan ketahanan destruktif yang tinggi dan kekuatan material yang baik perlu dilakukan proses perlakuaan panas ( heat treatment). Pada penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas quenching dengan variasi temperatur 800°C, dan 900°C dengan waktu penahanan 20 menit kemudian didinginkan cepat dengan menggunakan media pendingin pelumas oli Mesran SAE 20W – 50. Penelitian ini berbasis eksperimen laboratorium dan bertujuan untuk mengetahui apakah baja ST 70 setelah proses quenching memenuhi persyaratan BKI sebagai poros baling-baling kapal ditinjau dari aspek kekuatan tarik dan komposisi materialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baja ST 70 proses quenching pada suhu 800°C memiliki kekuatan tarik 1833,72 Mpa, kekuatan puntir 711,01 Mpa dan kekerasan rockwell sebesar 39 HRC. Sedangkan baja ST 70 proses quenching pada suhu 900°C memiliki kekuatan tarik 1844,78 Mpa, kekuatan puntir 626,09 Mpa dan kekerasan rockwell Sebesar 49,33 HRC. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik dan kekerasan tertinggi didapatkan dari spesimen quenching pada suhu 900 0 C, sedangkan nilai kekuatan puntir tertinggi didapatkan dari spesimen quenching pada suhu 800 0 C. Berdasarkan hasil eksperimen dapat dikatakan bahwa baja ST 70 yang memenuhi syarat BKI hanya untuk uji komposisi dengan hasil C (0,3934%), Mn (0,6992%), Si (0,2497%), P (0,0113%), S (0,0021%), sedangkan untuk hasil kekuatan tarik tidak memenuhi persyaratan BKI. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/21424} }
Refworks Citation Data :
Poros baling-baling (propeller shaft) adalah salah satu komponen kapal yang berfungsi untuk memindahkan/menyalurkan daya dari mesin induk ke baling-baling menjadi gaya dorong untuk menggerakkan sebuah kapal. Berdasarkan rules BKI, material untuk poros baling-baling harus memiliki kekuatan tarik antara 400-800 N/mm2 dan uji komposisi materialnya adalah C (max 0,5%), Mn (0,3-1,70%), Si (max 0,45%), P (0,0035%), S (0,0035%). Untuk mendapatkan ketahanan destruktif yang tinggi dan kekuatan material yang baik perlu dilakukan proses perlakuaan panas (heat treatment). Pada penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas quenching dengan variasi temperatur 800°C, dan 900°C dengan waktu penahanan 20 menit kemudian didinginkan cepat dengan menggunakan media pendingin pelumas oli Mesran SAE 20W – 50. Penelitian ini berbasis eksperimen laboratorium dan bertujuan untuk mengetahui apakah baja ST 70 setelah proses quenching memenuhi persyaratan BKI sebagai poros baling-baling kapal ditinjau dari aspek kekuatan tarik dan komposisi materialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baja ST 70 proses quenching pada suhu 800°C memiliki kekuatan tarik 1833,72 Mpa, kekuatan puntir 711,01 Mpa dan kekerasan rockwell sebesar 39 HRC. Sedangkan baja ST 70 proses quenching pada suhu 900°C memiliki kekuatan tarik 1844,78 Mpa, kekuatan puntir 626,09 Mpa dan kekerasan rockwell Sebesar 49,33 HRC. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik dan kekerasan tertinggi didapatkan dari spesimen quenching pada suhu 9000C, sedangkan nilai kekuatan puntir tertinggi didapatkan dari spesimen quenching pada suhu 8000C. Berdasarkan hasil eksperimen dapat dikatakan bahwa baja ST 70 yang memenuhi syarat BKI hanya untuk uji komposisi dengan hasil C (0,3934%), Mn (0,6992%), Si (0,2497%), P (0,0113%), S (0,0021%), sedangkan untuk hasil kekuatan tarik tidak memenuhi persyaratan BKI.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License