BibTex Citation Data :
@article{JTP13826, author = {Azzaky Alghifari and Hartono Yudo and Wilma Amiruddin}, title = {ANALISA KEKUATAN PERCABANGAN PIPA T JOINT Dh/Db = 1 TANPA PLAT PENGUAT DENGAN VARIASI SUDUT AKIBAT BEBAN MOMEN YANG BEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {4}, number = {3}, year = {2016}, keywords = {Pipa T Joint; Buckling; Bending; Deformasi; Metode Elemen Hingga; Elasto-plastis}, abstract = { Pipa T Joint merupakan komponen berbentuk sambungan, dipakai untuk menggabungkan beberapa jalur pipa kearah satu pipa atau sebaliknya dari satu pipa ke beberapa pipa pembagi. Kekuatan struktur pada pipa T joint sangat penting dalam industri. Salah satu kegagalan struktur yang sering terjadi pada pipa T joint adalah buckling atau tekuk. Penyebab terjadinya buckling bisa bermacammacam, salah satunya adalah kondisi pembebanan. Pada penelitian ini sudut dari pipa T joint di variasikan menjadi 90 ° , 60 ° , 45 ° dengan menggunakan momen bending pada kondisi yang berbedabeda. Buckling dianalisa menggunakan metode elemen hinga dengan mempertimbangkan sifat material pada pipa, yaitu elastis dan elasto-plastis, serta deformasi yang terjadi pada setiap sudut percabangan pipa. . Untuk analisa elasto-plastis, momen buckling berkisar 1.94 x 106 Nm. Semakin kecil sudut percabangan suatu pipa maka semakin kecil pula deformasi yang terjadi pada pipa tersebut. Tetapi, dengan semakin besar nilai deformasi, momen buckling yang terjadi semakin kecil dan yang akhirnya akan konstan. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/13826} }
Refworks Citation Data :
Pipa T Joint merupakan komponen berbentuk sambungan, dipakai untuk menggabungkan beberapa jalur pipa kearah satu pipa atau sebaliknya dari satu pipa ke beberapa pipa pembagi. Kekuatan struktur pada pipa T joint sangat penting dalam industri. Salah satu kegagalan struktur yang sering terjadi pada pipa T joint adalah buckling atau tekuk. Penyebab terjadinya buckling bisa bermacammacam, salah satunya adalah kondisi pembebanan. Pada penelitian ini sudut dari pipa T joint di variasikan menjadi 90°, 60°, 45° dengan menggunakan momen bending pada kondisi yang berbedabeda. Buckling dianalisa menggunakan metode elemen hinga dengan mempertimbangkan sifat material pada pipa, yaitu elastis dan elasto-plastis, serta deformasi yang terjadi pada setiap sudut percabangan pipa. . Untuk analisa elasto-plastis, momen buckling berkisar 1.94 x 106 Nm. Semakin kecil sudut percabangan suatu pipa maka semakin kecil pula deformasi yang terjadi pada pipa tersebut. Tetapi, dengan semakin besar nilai deformasi, momen buckling yang terjadi semakin kecil dan yang akhirnya akan konstan.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License