BibTex Citation Data :
@article{JTM54280, author = {Rifki Nugroho and Achmad Widodo and Ojo Kurdi}, title = {IMPROVEMENT DESAIN BRAKET PIPA SIPHONIC DRAINAGE SYSTEM TERHADAP BEBAN GETARAN SEISMIK MENGGUNAKAN FINITE ELEMEN METHOD (FEM)}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {13}, number = {4}, year = {2025}, keywords = {beban seismik; braket pipa shiponic drainage system; finite element method (fem)}, abstract = { Indonesia merupakan negara yang sangat rentan terhadap gempa bumi (beban seismik) karena lokasinya di Cincin Api Pasifik, yang menuntut perancangan infrastruktur, termasuk komponen non-struktural seperti braket pipa sistem drainase, agar tahan gempa. Di sisi lain, curah hujan yang tinggi di Indonesia mendorong penggunaan sistem drainase sifonik yang lebih efisien dibandingkan sistem gravitasi dalam pengelolaan air hujan. Getaran seismik dapat menyebabkan kelelahan material dan kegagalan struktural pada braket pipa, sehingga analisis kinerja dan desain sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keandalan sistem perpipaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons dinamis dan meningkatkan performa desain braket pipa Siphonic Drainage System terhadap beban getaran seismik. Metode yang digunakan adalah simulasi numerik dengan Finite Element Method (FEM) menggunakan perangkat lunak ANSYS, meliputi analisis statik struktural, analisis modal untuk menentukan frekuensi pribadi, dan analisis Response Spectrum untuk mengevaluasi batas aman struktur terhadap gempa. Hasil simulasi statik menunjukkan desain awal telah memenuhi standar ASPE 45-2018 dengan Safety Factor (SF) minimal 3,95. Analisis Response Spectrum pada desain awal menunjukkan margin aman berturut-turut sebesar 32% untuk Kota Jakarta (tanah keras, SC), 45% untuk Kota Batang (tanah sedang, SD), dan 39% untuk Kota Tangerang (SC). Melalui improvisasi desain, didapatkan dua dari empat desain perbaikan (Desain 1 dan Desain 3) menunjukkan performa yang lebih unggul terhadap beban seismik dengan peningkatan margin aman (misalnya, menjadi 35% untuk Kota Jakarta). Kesimpulan dari penelitian ini adalah keberhasilan dalam merekomendasikan model braket pipa yang lebih stabil, dan memiliki ketahanan lebih baik terhadap getaran seismik. }, issn = {2303-1972}, pages = {71--78} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/54280} }
Refworks Citation Data :
Indonesia merupakan negara yang sangat rentan terhadap gempa bumi (beban seismik) karena lokasinya di Cincin Api Pasifik, yang menuntut perancangan infrastruktur, termasuk komponen non-struktural seperti braket pipa sistem drainase, agar tahan gempa. Di sisi lain, curah hujan yang tinggi di Indonesia mendorong penggunaan sistem drainase sifonik yang lebih efisien dibandingkan sistem gravitasi dalam pengelolaan air hujan. Getaran seismik dapat menyebabkan kelelahan material dan kegagalan struktural pada braket pipa, sehingga analisis kinerja dan desain sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keandalan sistem perpipaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons dinamis dan meningkatkan performa desain braket pipa Siphonic Drainage System terhadap beban getaran seismik. Metode yang digunakan adalah simulasi numerik dengan Finite Element Method (FEM) menggunakan perangkat lunak ANSYS, meliputi analisis statik struktural, analisis modal untuk menentukan frekuensi pribadi, dan analisis Response Spectrum untuk mengevaluasi batas aman struktur terhadap gempa. Hasil simulasi statik menunjukkan desain awal telah memenuhi standar ASPE 45-2018 dengan Safety Factor (SF) minimal 3,95. Analisis Response Spectrum pada desain awal menunjukkan margin aman berturut-turut sebesar 32% untuk Kota Jakarta (tanah keras, SC), 45% untuk Kota Batang (tanah sedang, SD), dan 39% untuk Kota Tangerang (SC). Melalui improvisasi desain, didapatkan dua dari empat desain perbaikan (Desain 1 dan Desain 3) menunjukkan performa yang lebih unggul terhadap beban seismik dengan peningkatan margin aman (misalnya, menjadi 35% untuk Kota Jakarta). Kesimpulan dari penelitian ini adalah keberhasilan dalam merekomendasikan model braket pipa yang lebih stabil, dan memiliki ketahanan lebih baik terhadap getaran seismik.
Last update: