BibTex Citation Data :
@article{JTM44174, author = {Muhammad Rohmatullah and Athanasius Bayuseno and Rifky Ismail}, title = {PENGARUH PENGUNAAN NANO PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (NPCC) HASIL EKSTRAKSI ASPAL BUTON MELALUI METODE SINTESIS HYDROTHERMAL SEBAGAI FILLER KOMPOSIT POLIVINIL KLORIDA (PVC)}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {12}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {aspal buton; hidrotermal; komposit polivinil klorida ( pvc); nano precipitated calcium carbonate ( npcc)}, abstract = { Aspal Buton merupakan aspal alami yang ditemukan dalam deposit batuan di pulau Buton dan sekitarnya. Limbah padat dari aspal Buton memiliki kandungan mineral karbonat yang bermanfaat, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan optimal. Namun, limbah tersebut dapat dijadikan bahan baku alternatif untuk menciptakan nano precipitated calcium carbonate (NPCC) melalui proses sintesis hidrotermal. NPCC tersebut juga biasa digunakan sebagai bahan pencampur atau filler dalam berbagai industri. Pemanfaatan sebagai filler tersebut dapat diaplikasikan pada polimer polivinil klorida. Polivinil klorida (PVC) merupakan salah satu polimer yang popular digunakan sebagai bahan konstruksi, elektronik dan lain-lain. Oleh sebab itu, penelitian ini memanfaatkan limbah asbuton yang digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan NPCC. NPCC yang dihasilkan kemudian dijadikan filler dalam proses pembuatan komposit PVC. Komposit PVC dikarakterisasi dengan pengujian XRD, SEM, FTIR, pengujian densitas dan pengujian bending sehingga diketahuinya nilai indeks kristalinitas, ukuran kristal, morfologi serta mechanical properties dari komposit PVC yang dihasilkan. Proses pembuatan komposit PVC diawali dengan proses sintesis NPCC yang dilakukan dengan pencampuran larutan CH 3 COOH menggunakan magnetic stirrer pada suhu 60°C dengan kecepatan 1200 rpm dalam waktu 30 menit. Hasil larutan NPCC 30 ml ditambahkan ammonium bicarbonate 4,74 gr disintesiskan secara hidrotermal menggunakan autoclave di furnace chamber dengan suhu 160 0 C selama 24 jam. Hasil analisis NPCC menunjukkan bahwa kristalinitas didominasi oleh morfologi vaterit, kalsit and aragonit. Ukuran kristal terbesar yang terdeteksi adalah sebesar 30.6 nm. Sementara itu, hasil karakterisasi komposit PVC menunjukkan bahwa semakin tinggi kandungan NPCC dalam komposisi, densitasnya juga semakin meningkat. Nilai kekuatan lentur dan modulus lentur terbesar terjadi pada komposit PVC dengan formulasi NPCC sebanyak 20 phr mencapai 4.75 Mpa dan 153.86 Mpa. }, issn = {2303-1972}, pages = {117--122} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/44174} }
Refworks Citation Data :
Aspal Buton merupakan aspal alami yang ditemukan dalam deposit batuan di pulau Buton dan sekitarnya. Limbah padat dari aspal Buton memiliki kandungan mineral karbonat yang bermanfaat, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan optimal. Namun, limbah tersebut dapat dijadikan bahan baku alternatif untuk menciptakan nano precipitated calcium carbonate (NPCC) melalui proses sintesis hidrotermal. NPCC tersebut juga biasa digunakan sebagai bahan pencampur atau filler dalam berbagai industri. Pemanfaatan sebagai filler tersebut dapat diaplikasikan pada polimer polivinil klorida. Polivinil klorida (PVC) merupakan salah satu polimer yang popular digunakan sebagai bahan konstruksi, elektronik dan lain-lain. Oleh sebab itu, penelitian ini memanfaatkan limbah asbuton yang digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan NPCC. NPCC yang dihasilkan kemudian dijadikan filler dalam proses pembuatan komposit PVC. Komposit PVC dikarakterisasi dengan pengujian XRD, SEM, FTIR, pengujian densitas dan pengujian bending sehingga diketahuinya nilai indeks kristalinitas, ukuran kristal, morfologi serta mechanical properties dari komposit PVC yang dihasilkan. Proses pembuatan komposit PVC diawali dengan proses sintesis NPCC yang dilakukan dengan pencampuran larutan CH3COOH menggunakan magnetic stirrer pada suhu 60°C dengan kecepatan 1200 rpm dalam waktu 30 menit. Hasil larutan NPCC 30 ml ditambahkan ammonium bicarbonate 4,74 gr disintesiskan secara hidrotermal menggunakan autoclave di furnace chamber dengan suhu 160 0C selama 24 jam. Hasil analisis NPCC menunjukkan bahwa kristalinitas didominasi oleh morfologi vaterit, kalsit and aragonit. Ukuran kristal terbesar yang terdeteksi adalah sebesar 30.6 nm. Sementara itu, hasil karakterisasi komposit PVC menunjukkan bahwa semakin tinggi kandungan NPCC dalam komposisi, densitasnya juga semakin meningkat. Nilai kekuatan lentur dan modulus lentur terbesar terjadi pada komposit PVC dengan formulasi NPCC sebanyak 20 phr mencapai 4.75 Mpa dan 153.86 Mpa.
Last update: