BibTex Citation Data :
@article{JTM43849, author = {Adham Adibawa and Dwi Wibowo and Gunawan Haryadi}, title = {DESAIN SEPATU HAK TINGGI TIPE STILLETO YANG KETINGGIANNYA DAPAT DIATUR}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {12}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {distribusi; hak tinggi; penyesuaian; sepatu; stilleto; tekanan}, abstract = { Menggunakan sepatu hak tinggi telah menjadi komponen yang konsisten dalam tren fashion bagi wanita dalam berbagai upaya mulai dari bisnis hingga lingkungan sosial. Penelitian tentang desain sepatu hak tinggi tipe stilleto yang dapat diatur ketinggiannya merupakan respons terhadap pergeseran permintaan dalam industri fashion . Permintaan konsumen tidak hanya terfokus pada aspek estetika, tetapi juga pada kenyamanan. Sepatu hak tinggi konvensional, terutama tipe stilleto , sering kali memiliki keterbatasan dalam hal kenyamanan penggunaan jangka panjang karena ketinggiannya yang tetap. Hal ini telah menimbulkan kebutuhan akan desain inovatif yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tinggi hak sesuai dengan preferensi dan kenyamanan mereka. Penelitian ini akan menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam membuat sepatu hak tinggi yang dapat disesuaikan, serta menganalisis bagaimana tekanan didistribusikan di telapak kaki. Metode pengukuran distribusi tekanan telapak kaki pada sepatu hak tinggi yang dapat disesuaikan dilakukan dengan menggunakan perangkat FSR 400 yang tersedia di laboratorium shoes orthotic Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro. Penelitian ini bertujuan untuk menggabungkan ide desain dan teknik analisis guna menciptakan sepatu hak tinggi yang tidak hanya terlihat modis, tetapi juga nyaman digunakan. Pembuatan model sepatu high heel adjustable dalam penelitian ini sukses dilakukan dengan menerapkan sistem bongkar pasang di mana shoe heel memiliki dua variasi ketinggian, yaitu 3 cm dan 5 cm, dan menggunakan mekanisme penguncian dengan ulir. Subjek penelitian ini adalah seorang mahasiswi jurusan Teknik Mesin di Universitas Diponegoro, dengan ukuran sepatu 39, usia 20 tahun, tinggi badan 159 cm, dan berat badan 45 kg. Dari hasil pengujian, terungkap bahwa temuan penelitian sesuai dan mendukung teori Lee Yung-Hui yang menyatakan bahwa tekanan mengalami penurunan seiring dengan peningkatan tinggi hak sepatu. }, issn = {2303-1972}, pages = {19--24} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/43849} }
Refworks Citation Data :
Menggunakan sepatu hak tinggi telah menjadi komponen yang konsisten dalam tren fashion bagi wanita dalam berbagai upaya mulai dari bisnis hingga lingkungan sosial. Penelitian tentang desain sepatu hak tinggi tipe stilleto yang dapat diatur ketinggiannya merupakan respons terhadap pergeseran permintaan dalam industri fashion. Permintaan konsumen tidak hanya terfokus pada aspek estetika, tetapi juga pada kenyamanan. Sepatu hak tinggi konvensional, terutama tipe stilleto, sering kali memiliki keterbatasan dalam hal kenyamanan penggunaan jangka panjang karena ketinggiannya yang tetap. Hal ini telah menimbulkan kebutuhan akan desain inovatif yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tinggi hak sesuai dengan preferensi dan kenyamanan mereka. Penelitian ini akan menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam membuat sepatu hak tinggi yang dapat disesuaikan, serta menganalisis bagaimana tekanan didistribusikan di telapak kaki. Metode pengukuran distribusi tekanan telapak kaki pada sepatu hak tinggi yang dapat disesuaikan dilakukan dengan menggunakan perangkat FSR 400 yang tersedia di laboratorium shoes orthotic Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro. Penelitian ini bertujuan untuk menggabungkan ide desain dan teknik analisis guna menciptakan sepatu hak tinggi yang tidak hanya terlihat modis, tetapi juga nyaman digunakan. Pembuatan model sepatu high heel adjustable dalam penelitian ini sukses dilakukan dengan menerapkan sistem bongkar pasang di mana shoe heel memiliki dua variasi ketinggian, yaitu 3 cm dan 5 cm, dan menggunakan mekanisme penguncian dengan ulir. Subjek penelitian ini adalah seorang mahasiswi jurusan Teknik Mesin di Universitas Diponegoro, dengan ukuran sepatu 39, usia 20 tahun, tinggi badan 159 cm, dan berat badan 45 kg. Dari hasil pengujian, terungkap bahwa temuan penelitian sesuai dan mendukung teori Lee Yung-Hui yang menyatakan bahwa tekanan mengalami penurunan seiring dengan peningkatan tinggi hak sepatu.
Last update: