BibTex Citation Data :
@article{JTM41865, author = {Kezia Waruwu and Agus Suprihanto and Gunawan Haryadi and Rilo Berlin}, title = {ANALISIS PENGARUH LARUTAN INFUS SALINE WATER DAN RINGER LACTATE TERHADAP LAJU KOROSI PADUAN TITANIUM TI-6AL-4V YANG DIGUNAKAN UNTUK IMPLAN TULANG}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {11}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {implan tulang, kekasaran permukaan; korosi; laju korosi; ti-6al-4v}, abstract = { Material yang sering digunakan sebagai penyusun implan tulang adalah paduan Ti-6Al-4V atau yang biasanya disebut dengan Titanium Grade 5 . Pemilihan material ini mempertimbangkan karakteristik material paduan Ti-6Al-4V yang biocompatible , kuat, dan memiliki resistansi tinggi terhadap korosi. Akan tetapi, terdapat berbagai penelitian yang menemukan bukti adanya korosi atau degradasi pada paduan Ti-6Al-4V yang dipasangkan di dalam jaringan hidup. Pada penelitian ini, diuji laju korosi 2 (dua) spesimen paduan Ti-6Al-4V. Permukaan kedua spesimen ini tidak diberikan perlakuan apapun. Kemudian, 1 (satu) spesimen diuji korosi dengan menggunakan elektrolit berupa saline water dan 1 (satu) spesimen lainnya diuji dengan menggunakan ringer lactate . Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat hubungan signifikan komposisi elektrolit, terutama kadar ion klorida pada larutan elektrolit, dengan laju korosi. Spesimen paduan Ti-6Al-4V yang diuji pada saline water memiliki laju korosi yang lebih besar dibandingkan dengan yang diujikan pada ringer lactate karena kandungan ion klorida yang lebih besar. }, issn = {2303-1972}, pages = {179--186} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/41865} }
Refworks Citation Data :
Material yang sering digunakan sebagai penyusun implan tulang adalah paduan Ti-6Al-4V atau yang biasanya disebut dengan Titanium Grade 5. Pemilihan material ini mempertimbangkan karakteristik material paduan Ti-6Al-4V yang biocompatible, kuat, dan memiliki resistansi tinggi terhadap korosi. Akan tetapi, terdapat berbagai penelitian yang menemukan bukti adanya korosi atau degradasi pada paduan Ti-6Al-4V yang dipasangkan di dalam jaringan hidup. Pada penelitian ini, diuji laju korosi 2 (dua) spesimen paduan Ti-6Al-4V. Permukaan kedua spesimen ini tidak diberikan perlakuan apapun. Kemudian, 1 (satu) spesimen diuji korosi dengan menggunakan elektrolit berupa saline water dan 1 (satu) spesimen lainnya diuji dengan menggunakan ringer lactate. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat hubungan signifikan komposisi elektrolit, terutama kadar ion klorida pada larutan elektrolit, dengan laju korosi. Spesimen paduan Ti-6Al-4V yang diuji pada saline water memiliki laju korosi yang lebih besar dibandingkan dengan yang diujikan pada ringer lactate karena kandungan ion klorida yang lebih besar.
Last update: