slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
PEMANTAUAN PRODUK CACAT PADA PROSES PRODUKSI COLLAPSIBLE TUBE DI PT EXTRUPACK SOLO | Setyawan | JURNAL TEKNIK MESIN skip to main content

PEMANTAUAN PRODUK CACAT PADA PROSES PRODUKSI COLLAPSIBLE TUBE DI PT EXTRUPACK SOLO

*Yoga Setyawan  -  Department of Mechanical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Susilo Adi Widyanto  -  Department of Mechanical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Paryanto Paryanto  -  Department of Mechanical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

PT Extrupack Solo merupakan salah satu perusahaan manufaktur packaging yang memproduksi kemasan berupa tabung alumunium dengan jenis collapsible tube. Namun dalam setiap proses produksi collapsible tube tersebut tidak dapat terlepas dari kegagalan berupa produk cacat (defect) dalam proses produksi. Produk cacat hampir ditemukan pada setiap tahapan proses produksi collapsible tube. Penulisan bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis produk cacat dominan yang terjadi pada proses produksi collapsible tube, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab cacat, dan menyusun rekomendasi teknis untuk mengatasi timbulnya produk cacat tersebut. Metode penelitian yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah diagram Pareto, peta kendali p, Fault Tree Analysis (FTA), dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil observasi diperoleh jenis-jenis defect yang terjadi pada produk collapsible tube antara lain defect cacat visual printing, cacat visual base coating, gagal input akumulator, tube ekor mengerut, tube terjepit gear konveyor, dan lain sebagainya. Dari hasil pengolahan data dengan diagram Pareto dapat diketahui dua jenis defect dominan yaitu cacat visual printing dengan bobot sebesar 33% dan gagal input akumulator dengan persentase sebesar 20.1%. Oleh sebab itu, prioritas perbaikan difokuskan pada kedua jenis cacat yang terjadi. Hasil analisis dengan metode FTA diperoleh penyebab utama dari cacat dominan disebabkan oleh faktor man, method, dan machine. Adapun usulan rekomendasi teknis yang dapat diaplikasikan berdasarkan nilai RPN tertinggi dari hasil analisis FMEA adalah melakukan preventive maintenance secara khusus di bagian bearing roll setiap memulai shift baru untuk cacat visual hasil printing. Sedangkan usulan rekomendasi teknis untuk defect gagal input akumulator yaitu setting sinkronisasi timing sumber-sumber gerak antara akumulator dan konveyor.

Fulltext View|Download
Keywords: fmea; fta; kualitas; produk cacat
  1. Hatani, L. (2008). Manajemen pengendalian mutu produksi roti melalui pendekatan statistical quality control (SQC). Jurnal Jurusan Manajemen FE UNHALU, 1, 1-7
  2. Tejaningrum, A., & Indri Rustyani, I. R. (2019). Analisis Kualitas Produk Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Untuk Mengidentifikasi Faktor Penyebab Dominan. Journal of Entrepreneurship, Management and Industry (JEMI), 2(3), 128-137
  3. Hansen, Don R dan Maryanne M, Mowen. 2004. Cost Management: Accounting & Control. United States: Thomson Shouthwestern
  4. Purnomo, H. (2007). Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Roughton, J. & Crutchfield, N. (2016). Job Hazard Analysis A Guide for Voluntary Compliance and Beyond (2nd ed.). United State
  6. Gaspersz, V. (2007). Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta: Gramedika Pustaka Utama
  7. Chrysler, C. 1995. Potential Failure and Effects Analysis (FMEA) Reference Manual 2nd Edition. Ford Motor Company
  8. Rachman. A., Adianto. H., Liansari. G. P. (2016). Perbaikan Kualitas Produk Ubin Semen Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analysis Dan Fault Tree Analysis Di Institusi Keramik. Jurnal Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung. Reka Integra ISSN: 2338-5081. Vol.4 No.02
  9. Gaspersz, Vincent. 2002. Pedoman Implementasi Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9100:2100, MBNQA, dan HACCP. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
  10. Zulian, Yamit. (2013). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.