BibTex Citation Data :
@article{JTM36671, author = {Rifka Indraswari and Joga Setiawan and Toni Prahasto}, title = {SISTEM PEREDAM EFEK GELOMBANG LAUT PADA INSTALASI UNDERWATER CAMERA DI POINT ABSORBER}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {9}, number = {4}, year = {2021}, keywords = {heave plate; pegas tekan; sistem peredam getaran; underwater camera}, abstract = { Indonesia adalah negara dengan wilayah laut yang luas dan mempunyai sumber daya alam (SDA) berupa terumbu karang yang melimpah. Terumbu karang perlu dijaga kelestariannya, salah satunya dengan melakukan pemantauan menggunakan underwater camera yang dipasangkan pada wahana laut, yang dalam hal ini menggunakan point absorber . Komponen berupa pegas tekan ditambahkan dalam struktur prototipe point absorber ini. Pegas tekan yang telah didesain sesuai formulasi rumus, kemudian divalidasi nilai kekakuannya dengan pengujian. Bagian utama point absorber terdiri atas: buoy , spar , dan heave plate . Dalam aplikasi dengan tujuan peredaman underwater camera ini, bagian yang terhubung langsung dengan underwater camera adalah heave plate . Pengujian dilakukan dengan memasangkan setup uji heave plate 2 variasi ukuran dan menggunakan wave simulator . Wave simulator memberikan masukan berupa amplitudo dan frekuensi osilasi. Pengujian ini menggunakan kontainer air berukuran panjang lebar tinggi sebesar 53 cm x 38 cm x 33 cm. Sensor kedalaman digunakan untuk membaca posisi heave plate . Dari hasil pengujian heave plate diameter 22 cm, pada amplitudo input 4 cm heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,4 Hz. Pada amplitudo input 3 cm dan 2 cm, heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,5 Hz. Pada amplitudo input 1 cm, heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,6 Hz. Pada amplitudo input 0,5 cm, heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,3 Hz. Dari hasil pengujian heave plate diameter 33 cm, pada amplitudo input 4 cm, 3 cm, 2 cm, dan 1 cm, heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,3 Hz. Dan pada amplitudo input 0,5 cm, heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,4 Hz. }, issn = {2303-1972}, pages = {461--474} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/36671} }
Refworks Citation Data :
Indonesia adalah negara dengan wilayah laut yang luas dan mempunyai sumber daya alam (SDA) berupa terumbu karang yang melimpah. Terumbu karang perlu dijaga kelestariannya, salah satunya dengan melakukan pemantauan menggunakan underwater camera yang dipasangkan pada wahana laut, yang dalam hal ini menggunakan point absorber. Komponen berupa pegas tekan ditambahkan dalam struktur prototipe point absorber ini. Pegas tekan yang telah didesain sesuai formulasi rumus, kemudian divalidasi nilai kekakuannya dengan pengujian. Bagian utama point absorber terdiri atas: buoy, spar, dan heave plate. Dalam aplikasi dengan tujuan peredaman underwater camera ini, bagian yang terhubung langsung dengan underwater camera adalah heave plate. Pengujian dilakukan dengan memasangkan setup uji heave plate 2 variasi ukuran dan menggunakan wave simulator. Wave simulator memberikan masukan berupa amplitudo dan frekuensi osilasi. Pengujian ini menggunakan kontainer air berukuran panjang lebar tinggi sebesar 53 cm x 38 cm x 33 cm. Sensor kedalaman digunakan untuk membaca posisi heave plate. Dari hasil pengujian heave plate diameter 22 cm, pada amplitudo input 4 cm heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,4 Hz. Pada amplitudo input 3 cm dan 2 cm, heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,5 Hz. Pada amplitudo input 1 cm, heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,6 Hz. Pada amplitudo input 0,5 cm, heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,3 Hz. Dari hasil pengujian heave plate diameter 33 cm, pada amplitudo input 4 cm, 3 cm, 2 cm, dan 1 cm, heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,3 Hz. Dan pada amplitudo input 0,5 cm, heave plate mulai teredam pada frekuensi 0,4 Hz.
Last update: