slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN PANAS (HEAT TREATMENT) TERHADAP LAJU KOROSI PADA MATERIAL BAJA KARBON MENENGAH AISI 1045 PADA AIR LAUT | Sholikhin | JURNAL TEKNIK MESIN skip to main content

ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN PANAS (HEAT TREATMENT) TERHADAP LAJU KOROSI PADA MATERIAL BAJA KARBON MENENGAH AISI 1045 PADA AIR LAUT

*Muhammad Ainus Sholikhin  -  Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275, Indonesia
Agus Suprihanto  -  Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275, Indonesia
Yusuf Umardani  -  Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Logam baja merupakan material yang paling umum digunakan untuk memenuhi kebutuhan material pada bangunan dan kontruksi. Misalnya baja AISI 1045 yang memiliki harga murah dengan kualitas yang baik. Namun, semakin lama logam tersebut akan mengalami penurunan daya guna. Hal itu dikarenakan adanya pengaruh korosi. Untuk meperlambat fenomena korosi serta memberikan pengaruh pada sifat material sesuai yang diinginkan dapat dilakukan dengan memberikan perlakuan panas. Tujuan penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui laju korosi pada material tanpa perlakuan panas dan material yang diberikan perlakuan panas dengan variasi annealing, normalizing, quenching dan tempering material AISI 1045 dengan elektrolit air laut. Metode yang digunakan dalam pengujian laju korosi adalah elektrokimia, sesuai standard ASTM G59-97 (2009). Dari hasil penelitian, nilai laju korosi tertinggi pada spesimen tanpa perlakuan panas yaitu 0.068461, 0.069042 dan 0,069597 (mmpy). Sedangkan nilai laju korosi terendah pada spesimen perlakuan panas annealing 0.012147, 0.014623 dan 0,017637 (mmpy). Ada dua hal yang mempengaruhi laju korosi, yang pertama tegangan dalam. Bila tegangan ini tidak dihilangkan, menyebabkan timbulnya stress corrosion cracking. Yang kedua, fasa pearlite. Pearlite memiliki susunan cementite dan ferrite. Ketika terhubung elekrolit kedua fasa tersebut akan mengalami korosi microgalvanik. Karena efek microgalvanik menyebabkan spesimen dengan fasa perlite lebih banyak akan lebih cepat terkorosi.

Fulltext View|Download
Keywords: AISI 1045; elektrokimia, korosi microgalvanik; laju korosi; perlakuan panas

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.