BibTex Citation Data :
@article{JTM12860, author = {Deni Darmawan and Achmad Widodo and Ismoyo Haryanto}, title = {MISALIGNMENT KOPLING DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN KONDISI STEADY STATE MENGGUNAKAN METODE REVERSE}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {4}, number = {2}, year = {2016}, keywords = {Alignment, dial indikator, kopling, misaligment, sinyal getaran}, abstract = { Diantara mesin – mesin yang ada, mesin rotasi merupakan salah satu yang banyak digunakan pada pabrik–pabrik industri karena kuat, handal, perawatannya mudah dan efisiensi. Bila terjadi kerusakan pada mesin sehingga mesin berhenti bekerja, yang biasa disebut shutdown, proses produksi akan terhenti. Karena permintaan terus meningkat, kerugian finansial yang tinggi akan terjadi karena penundaan tersebut. Sekitar 70% dari penyebab kerusakan mesin rotasi dikarenakan misalignment , yang dapat menyebabkan gaya yang berlebihan pada bearing, sehingga menyebabkan kerusakan bearing sebelum waktunya. Satu hal lain yang sangat berpengaruh pada getaran yaitu penggunaan kopling pada mesin rotasi. Dari masalah ini, penelitian tentang misalignment dilakukan dengan variasi kopling love joy, roda gigi, dan beam untuk menganalisis karakteristik sinyal spektrum getaran kerusakan mesin rotasi karena misalignment . Untuk mengatasi misalignment , proses alignment dilakukan dengan menggunakan dial indikator dan seperangkat alat tes lainya.Data sinyal getaran diambil pada kondisi misalignment dan kondisi alignment dengan kecepatan putar poros 1800 rpm. Kerusakan misalignment memiliki karakteristik yang terlihat pada sinyal getaran tinggi pada frekuensi 1x, 2x dan 3x amplitudonya tinggi. Pada kopling jaw amplitudo tertinggi pada frekuensi yaitu sebesar 0,5105 in/s, pada kopling roda gigi frekuensi tertinggi pada frekuensi amplitudo sebesar 0,03769 in/s, sedangkan pada kopling beam frekuensi tertinggi pada frekuensi amplitudo sebesar 0,04664 in/s. Pada penelitian ini masing – masing kopling memiliki karakteristik dalam pendeteksian dengan sinyal getaran dan diketahui bahwa penggunaan kopling yang paling sedikit menibulkan getaran yaitu kopling beam. }, issn = {2303-1972}, pages = {197--206} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/12860} }
Refworks Citation Data :
Diantara mesin – mesin yang ada, mesin rotasi merupakan salah satu yang banyak digunakan pada pabrik–pabrik industri karena kuat, handal, perawatannya mudah dan efisiensi. Bila terjadi kerusakan pada mesin sehingga mesin berhenti bekerja, yang biasa disebut shutdown, proses produksi akan terhenti. Karena permintaan terus meningkat, kerugian finansial yang tinggi akan terjadi karena penundaan tersebut. Sekitar 70% dari penyebab kerusakan mesin rotasi dikarenakan misalignment, yang dapat menyebabkan gaya yang berlebihan pada bearing, sehingga menyebabkan kerusakan bearing sebelum waktunya. Satu hal lain yang sangat berpengaruh pada getaran yaitu penggunaan kopling pada mesin rotasi. Dari masalah ini, penelitian tentang misalignment dilakukan dengan variasi kopling love joy, roda gigi, dan beam untuk menganalisis karakteristik sinyal spektrum getaran kerusakan mesin rotasi karena misalignment. Untuk mengatasi misalignment, proses alignment dilakukan dengan menggunakan dial indikator dan seperangkat alat tes lainya.Data sinyal getaran diambil pada kondisi misalignment dan kondisi alignment dengan kecepatan putar poros 1800 rpm. Kerusakan misalignment memiliki karakteristik yang terlihat pada sinyal getaran tinggi pada frekuensi 1x, 2x dan 3x amplitudonya tinggi. Pada kopling jaw amplitudo tertinggi pada frekuensi yaitu sebesar 0,5105 in/s, pada kopling roda gigi frekuensi tertinggi pada frekuensi amplitudo sebesar 0,03769 in/s, sedangkan pada kopling beam frekuensi tertinggi pada frekuensi amplitudo sebesar 0,04664 in/s. Pada penelitian ini masing – masing kopling memiliki karakteristik dalam pendeteksian dengan sinyal getaran dan diketahui bahwa penggunaan kopling yang paling sedikit menibulkan getaran yaitu kopling beam.
Last update: