ANALISIS KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TEGAL
Abstract
Perkembangan zaman yang semakin pesat, tentunya juga diikuti oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk tersebut membawa dampak perubahan terhadap lingkungan. Salah satunya adalah adalah masalah sampah. Sampah yang dihasilkan oleh manusia memiliki pengaruh terhadap terjadinya perubahan lingkungan. Pelaksanaan pengelolaan sampah ditujukan agar sampah dapat dikelola dengan baik untuk menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan pengelolaan sampah di Kabupaten Tegal dan merumuskan alternatif kebijakan terbaik sebagai upaya dalam menangani permasalahan pelaksanaan pengelolaan sampah di Kabupaten Tegal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam mendeskripsikan pelaksanaan pengelolaan sampah di Kabupaten Tegal menggunakan teori ketepatan implementasi Riant Nugroho yang dibagi dalam lima tepat yaitu 1) Tepat Kebijakan, 2) Tepat Pelaksana, 3) Tepat Target, 4) Tepat Lingkungan dan 5) Tepat Proses. Dalam merumuskan alternatif kebijakan menggunakan teori proses analisis kebijakan Bridgman dan Davies yang terdiri dari lima tahapan yaitu 1) Formulasi Masalah Kebijakan, 2) Merumuskan Tujuan dan Sasaran, 3) Mengidentifikasi Parameter Kebijakan, 4) Mencari Alternatif-Alternatif Kebijakan dan 5) Memutuskan Alternatif Kebijakan Terpilih. Parameter yang digunakan adalah parameter dari Patton dan Sawicky yang mengajukan ada empat kriteria dalam menilai alternatif kebijakan yaitu kelayakan teknis, kemungkinan ekonomi dan finansial, kelayakan politik dan kelayakan administratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengelolaan sampah di Kabupaten Tegal yang dijelaskan menggunakan teori Ketepatan Implementasi masih belum menyelesaikan masalah yang terjadi. Adapun permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pengelolaan sampah di Kabupaten Tegal adalah masalah jumlah sampah yang dari waktu ke waktu semakin bertambah dan jumlah sampah yang dikelola tidak dapat mencapai 50% dari jumlah keseluruhan sampah yang ada. Faktor penyebab 2 terjadinya masalah tersebut disebabkan oleh : 1) Armada sarana dan prasarana yang belum memadai, 2) Terbatasnya dana anggaran, 3) Petugas kebersihan yang belum cukup memadai dan 4) Tingkat kesadaran masyarakat akan peduli sampah masih rendah.
Keywords
Analisis, Ketepatan Implementasi, Parameter, Alternatif Kebijakan