Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

Irma Jelita
DOI: 10.14710/jppmr.v1i2.1310

Abstract

Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa berupa rawat jalan, rawat inap dan pelayanan kesehatan yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa yang diukur dari beberapa indikator kualitas pelayanan menurut teori Parasuraman yang melihat dari fenomena-fenomena berikut ini, realibility, responsiveness, competence, acces, courtesy, communication, creadibility, security, understanding the customer, tangibles.. Survey awal ditemukan beberapa ketimpangan yang menunjukan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan yang terjadi pada Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan kualitas pelayanan kesehatan dengan pendekatann fenomenologis sebagai unit analisis, sedangkan teknik pengumpulan data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam dengan informan, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka.Sedangkan teknik dalam pengambilan keputusan meggunakan teknik Snowball, yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian dikembangkan sesuai kebutuhan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa masih rendah yang terlihat pada kemampuan petugas dalam memberikan pelayann yang belum akurat, kesediaan jenis pelayanan yang belum lengkap, keterampilan petugas yang ada belum sesuai standar, belum semua petugas yang ada bersikap sopan dan ramah, pelayanan yang diberikan belum sepenuhnya terbebas dari resiko, para petugas belum memahami kebutuhan pasien secara personal, fasilitas fisik yang ada belum lengkap.
Kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa masih rendah. Oleh karena itu perlu adanya sistem manajemen dan pembenahan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Misalnya : penerapan sistem absensi elektronik, melengkapi fasilitas medis, memberikan pelatihan kepada petugas, pemberian teguran langsung kepada petugas oleh direktur, penempatan petugas handal pada IGD, melakukan pendekatan personal kepada pasien.