PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP DINASTI POLITIK DI KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan dinasti politik keluarga H. Chasan di Kabupaten Serang, Banten. Keluarga tersebut berhasil menempatkan anggota anggotanya pada posisi penting di pemerintahan, sehingga menimbulkan kontroversi terkait demokrasi, transparansi, dan regenerasi kepemimpinan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisa persepsi masyarakat terhadap dinasti H. Chasan, berdasarkan pendekatan kuantitatif deskriptif dan teori persepsi William Ittelson, yang meliputi dimensi kognitif, afektif, dan evaluatif. Kabupaten Serang merupakan daerah yang memang secara historis didominasi keluarga H. Chasan. Hal ini terjadi karena karakteristik masyarakat yang masih dipengaruhi oleh hubungan kekeluargaan dan kepentingan kelompok. Dalam konteks Pilkada 2024, keluarga H. Chasan masih menunjukkan dominasinya, di antaranya melalui pencalonan Andika Hazrumy, yang dianggap sebagai penerus dinasti. Dari hasil survei terhadap 160 responden di 10 kecamatan, 75,9% memahami apa yang dimaksud dinasti politik, dan 68% mengenal anggota keluarga H. Chasan yang terlibat. Dari dimensi afektif, 78% responden menyatakan kecewa, dan 68,7% peduli terhadap masalah ini. Sementara dari dimensi evaluatif, 56,7% memilih golput atau tidak mendukung calon dari keluarga tersebut, meskipun masih 43,3% yang tetap memberikan dukungannya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa masyarakat Kabupaten Serang umumnya bersikap kritis terhadap dinasti H. Chasan, dan menghendaki kepemimpinan yang lebih terbuka, demokratis, dan berdasarkan kemampuan, edukasi politik, dan penguatan peran partai dan lembaga pengawas demi terciptanya demokrasi yang lebih adil dan berkualitas. Penelitian ini diharapkan berguna, baik secara teoritis demi memahami proses demokrasi di tingkat lokal, maupun secara praktis demi perbaikan tata kelola pemerintahan. Kata kunci: Dinasti Politik, Persepsi Masyarakat, Kabupaten Serang, Oligarki, Demokrasi.