PERAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) RUKUN SANTOSO DALAM MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA WISATA LEREP KABUPATEN SEMARANG

Abstract

Pembangunan desa wisata bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat, namun partisipasi yang rendah sering menjadi kendala. Desa Wisata Lerep, Kabupaten Semarang menunjukkan keberhasilan melalui dominasi Pokdarwis Rukun Santoso, sementara Pokdarwis Soka Ceria dan Pokdarwis Indrokilo Mulyo mengalami stagnasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk menganalisis peran Pokdarwis Rukun Santoso dalam pemberdayaan masyarakat, faktor dominasi satu Pokdarwis, serta dampaknya, termasuk munculnya kecemburuan sosial akibat ketimpangan peran antar-pokdarwis. Penelitian ini menggunakan Teori pemberdayaan masyarakat yang mencakup Teori Tahap Pemberdayaan Masyarakat oleh Wrihatnolo & Dwidjowijoto (2007) dan Teori Faktor Pendukung serta Penghambat Pemberdayaan oleh Mardikanto (2013) yang digunakan untuk menganalisis dinamika pemberdayaan. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan Pokdarwis Rukun Santoso didukung oleh sumber daya manusia yang aktif, kelembagaan yang kuat, serta dukungan eksternal yang berkelanjutan. Sebaliknya, stagnasi dua pokdarwis lainnya dipicu oleh minimnya kapasitas organisasi dan dukungan, yang memunculkan kecemburuan sosial di antara pelaku wisata. Revitalisasi melalui reorganisasi, kepemimpinan baru, serta peningkatan daya tarik wisata diperlukan agar seluruh pokdarwis dapat berkontribusi optimal dalam pengembangan Desa Wisata Lerep. Kata kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Desa Wisata, Pokdarwis, Partisipasi Masyarakat