skip to main content

TANTANGAN DAN HAMBATAN COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN KEBUMEN (STUDI KAWASAN GEOPARK KEBUMEN)

*Diva Nadilla Arya Ramadhan Riyanto  -  S1 ilmu Pemerintahan, Indonesia
Laila Kholid Alfirdaus  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia
budi - setiyono  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini mengkaji tantangan dan hambatan dalam penerapan collaborative governance pada pengembangan kawasan wisata Geopark Kebumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, penelitian ini mengeksplorasi kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam proses pengembangan Geopark Kebumen untuk mencapai status UNESCO Global Geopark. Konsep Pentahelix ABCGM yang mencakup peran akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media, bertujuan untuk memahami sinergi antarstakeholder dalam pengelolaan pariwisata berbasis konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi berbagai pihak berperan penting dalam menghadapi tantangan seperti keterbatasan sumber daya, perbedaan tujuan, serta regulasi yang kaku, yang mempengaruhi proses akselerasi pengembangan Geopark Kebumen. Kendala-kendala dalam collaborative governance di Geopark Kebumen mencakup masalah komunikasi, kepercayaan, dan koordinasi antar-stakeholder. Pendekatan yang digunakan menunjukkan pentingnya penguatan kapasistas sumber daya manusia, inetgrasi strategi, dan peran kepemimpinan fasilitatif. Selain itu, penelitian ini memberikan rekomendasi agar pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lokal dapat terus memaksimalkan potensi kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Kebumen
Fulltext View|Download
Keywords: Collaborative Governance, Geopark, Pariwisata Berkelanjutan, Pentahelix, Tantangan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.