skip to main content

ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN PPKM KOTA SEMARANG TERHADAP PERILAKU USAHA (STUDI PERILAKU USAHA CAFÉ DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG 2021)

*Muhammad Noor Faizin  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia
Rina - Martini  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia
neny - Marlina  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Sektor Usaha Mandiri merupakan salah satu sektor yang terdampak dari Pandemi Covid-19, terlebih dengan adanya kebijakan – kebijakan publik terkait penanggulangan Covid-19 yang dilaksanakan baik oleh Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah. Kota Semarang salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menjalankan instruksi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat mulai dari PPKM Darurat Jawa Bali, PPKM Mikro, PPKM Level 1,2,3 dan 4. Salah satu Kecamatan di Kota Semarang yang sangat strategis untuk membuka usaha khususnya usaha Café ialah Kecamatan Banyumanik yang berada di sekitar Kampus Universitas Diponegoro. Dampak PPKM sangat dirasakan dengan pembatasan kegiatan, Pengetatan protokol kesehatan serta hilangnya market utama yaitu Mahasiswa, membuat para pelaku usaha mengalami krisis berkepanjangan dan berusaha melancarkan strategi-strategi untuk mempertahankan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan PPKM Kota Semarang terhadap perilaku usaha Café di Kecamatan Banyumanik Tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriptif, dengan objek penelitian berupa Café di Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, dengan tema yang diungkap ialah a) Perilaku usaha yang digambarkan dalam lima aspek yaitu, a) Jaga casflow tetap sehat, b) Pemaksimalan sistem delivery order, c) Penerapan variasi produk, d) Penerapan Promo, dan e) Penerapan protokol kesehatan; dan 2) PPKM dengan fokus, a) PPKM Darurat Jawa-Bali, b) PPKM Mikro, c) PPKM Level 4, d) PPKM level 3, e) PPKM Level 2 dan f) PPKM level 1. Teknik Pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara semi-terstruktur kepada empat manajer atau perwakilan dari empat Café di Kecamatan Banyumanik Semarang. Analisis yang digunakan ialah model Creswell dalam analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan yaitu: a) Jaga Cashflow tetap sehat, empat Café berhasil menjaga cashflow nya sehingga dapat mempertahankan eksistensi Café tersebut selama Pandemi; b) Pemaksimalan sistem delivery order, dua dari empat café menerapkan sistem delivery order, sementara dua lainnya tidak menerapkan; c) Variasi produk baru, hanya satu dari empat café yang membuat variasi baru sebagai langkah pembaruan menu di Cafenya, sementara tiga lainnya tidak melakukan variasi produk; d) penerapan promo, tiga dari empat Café menerapkan promo dengan bentuk paket brunch, bundling product, pembuatan membership card dengan benefits dan pembuatan menu special edition serta promo pada situasi khusus seperti bulan ramadhan; e) Keempat Café menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan; dan f) pelaksanaan PPKM di Kota Semarang sudah tepat dan efektif, meskipun menurut penjelasan pelaku usaha dampak secara materi dan imateri dirasakan oleh para pelaku café yang menjadi objek penelitian
Fulltext View|Download
Keywords: Kebijakan PPKM Kota Semarang, Perilaku Usaha, Cafe

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.