skip to main content

Implementasi Kebijakan Kurikulum Merdeka di Kabupaten Boyolali (Studi Tenaga Pendidik Jenjang Sekolah Dasar Kategori Penggerak)

*Obed Toman Susanto  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia
Rina - Martini  -  S1 ilmu Pemerintahan, Indonesia
bangkit Aditya Wiryawan  -  S1 ilmu Pemerintahan, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang disahkan pada tanggal 11 Februari 2022 sebagai bagian dari peluncuran Merdeka Belajar Episode 15. Kurikulum yang disahkan oleh Kemenristekdikti dibawah arahan Nadiem Anwar Makarim ini cukup erat kaitannya dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Penulis melakukan studi kesiapan impelementasi di Kabupaten Boyolali melalui metode Kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi lapangan, studi pustaka dan studi audio. Subjek penelitian terdiri dari 10 Sekolah Dasar Kategori Penggerak yang tersebar di 10 Kecamatan di Kabupaten Boyolali serta 21 informan.

Hasil penelitian membuktikan bahwa sebagian sekolah dasar sangat terbantu dengan adanya Insentif dana Program Sekolah Penggerak sebesar 80 juta di tahun pertama untuk digitalisasi pendidikan. Tanpa adanya dana ini, sebanyak 8 sekolah belum siap dalam implementasi kurikulum ini secara penuh di satuan pendidikannya. Kendala dan tantangan terbesar terlatak pada proses adaptasi teknologi di satuan pendidikan demi tuntutan transformasi digitalisasi bidang pendidikan.

Penulis menyarankan kepada tenaga pendidik dan pelaku kebijakan untuk terus dapat beradaptasi menjadi pembelajar seumur hidup dan merevolusi pola pikir/ mindset seiring perubahan zaman. Tantangan kedepannya ialah bagaimana menumbuhkan sikap saling memiliki (sense of belongings) bagi semua pihak di satuan pendidikan dalam menjaga dan merawat fasilitas sarana dan prasarana penunjang pendidikan
Fulltext View|Download
Keywords: kurikulum merdeka, iptek, digitalisasi pendidikan, sekolah penggerak

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.