slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
Peran Perempuan dalam Gerakan Penolakan Pertambangan pada Studi Kasus Konflik Pertambangan Batuan Andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo | Isma | Journal of Politic and Government Studies skip to main content

Peran Perempuan dalam Gerakan Penolakan Pertambangan pada Studi Kasus Konflik Pertambangan Batuan Andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo

*Izzatul - Isma  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia
Turtiantoro - -  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia
Puji - Astuti  -  S1 ilmu Pemerintahan, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Desa Wadas yang terletak di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang memiliki daerah sangat subur dan dimanfaatkan sebagai penyangga kehidupan oleh masyarakat setempat. Permasalahan muncul ketika isu bahwa Desa Mereka akan di tambang sebagai bahan material pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener. Mekanisme pelaksanaan yang tidak melibatkan masyarakat secara partisipatif menimbulkan sebuah konflik yang berujung pada munculnya gerakan penolakan terhadap pertambangan batuan andesit di Desa Wadas, baik aktor laki-laki ataupun perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika gerakan serta peran dari perempuan dalam gerakan penolakan pertambangan batuan andesit di Desa Wadas. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Deskriptif, dimana pada tahap pengumpulan data peneliti menggunakan observasi, wawancara (terstruktur dan bebas) dan terlibat langsung pada gerakan. Selain itu juga peneliti menggunakan data sekunder sebagai pendukung yang berasal dari jurnal ilmiah, buku,dan artikel internet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola gerakan penolakan pertambangan di Desa Wadas berjalan sangat dinamis dan terdapat karakteristik yang berbeda jika ditinjau dengan Teori Gerakan Sosial Baru (GSB) milik Mc. Adam, dkk., meskipun pada beberapa karakteristik sudah sesuai. Adanya gerakan sosial tersebut perempuan memiliki peran ganda yang tidak dapat dipisahkan yaitu peran ibu rumah tangga dan peran perempuan dalam keterlibatannya dalam gerakan sosial. Gerakan penolakan pertambangan di Desa Wadas termasuk kategori Gerakan Sosial Baru (GSB) dikarenkan karakteristik yang sudah dijalankan meskipun belum bisa dimaksimalkan oleh gerakan. Selain itu, adanya kesadaran yang kuat mengenai perempuan di Desa Wadas dan alam menjadi alasan dasar para perempuan di Desa Wadas mengambil peran dalam gerakan penolakan pertambangan batuan andesit di Desa Wadas
Fulltext View|Download
Keywords: Desa Wadas, Gerakan Sosial, Ekofeminisme

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.