BibTex Citation Data :
@article{JPGS37276, author = {Angger Praditya and supratiwi - and Nur Hidayat Sardini}, title = {PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PENANGGULANGAN BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TENGGANG, KECAMATAN GAYAMSARI, KOTA SEMARANG TAHUN 2020}, journal = {Journal of Politic and Government Studies}, volume = {12}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {Banjir, Manajemen Bencana, Partisipasi Masyarakat}, abstract = {Banjir merupakan bencana alam yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor alam maupun non alam. Bencana banjir masih dirasakan oleh warga Semarang terutama yang berada di lokasi pesisir Kota Semarang. Sungai Tenggang, Kecamatan Gayamsari, Kelurahan Tambakrejo merupakan salah satu lokasi yang menjadi area terdampak bencana banjir. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah melalui BPBD Kota Semarang demi mengurangi dampak banjir. Pemerintah telah menerapkan program mitigasi bencana berupa normalisasi sungai, penyediaan pompa, dan pintu air. Tidak hanya pemerintah saja, warga Tenggang yang terdampak banjir juga diharuskan memiliki cara untuk menanggulangi banjir. Tidak hanya manajemen bencana saja yang diterapkan masyarakat, tetapi tingkat partisipasi masyarakat juga menjadi penentu keberhasilan dalam menggulangi banjir. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan gambaran mengenai manajemen bencana dan tingkat partisipasi masyarakat DAS Tenggang dalam penanggulangan bencana banjir. Metode yang peneliti gunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Data yang peneliti peroleh kemudian diolah melalui metode, teori dan sumber data. Temuan di dalam penelitian ini adalah bentuk manajemen bencana dan tingkat partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana di DAS Tenggang, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. BPBD Kota Semarang menerapkan normalisasi sungai dalam penanggulangan bencana, tetapi masyarakat tidak ikut dilibatkan dan menyebabkan adanya tumpang tindih informasi. Kurangnya pengetahuan dan informasi dari pemerintah menyebabkan penanggulangan banjir yang dilakukan menjadi tidak maksimal. Kemudian dalam segi masyarakat, tingkat partisipasi masyarakat dinilai kurang, masih ditemukan masyarakat DAS Tenggang yang masih membuang sampah di sungai. Sikap dan perilaku masyarakat tersebut dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan pengetahuan yang masih rendah. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah yang pertama dengan adanya program dan fasilitas dari pemerintah, BPBD masih belum dapat mengatasi banjir sepenuhnya di DAS Tenggang. Kedua perlu adanya bentuk kerja sama dan informasi yang baik antara BPBD dan masyarakat dikarenakan keterbatasan sumber daya yang dimiliki masyarakat. Ketiga kurangnya pengawasan dari pemerintah serta kesadaran diri dari masyarakat sendiri yang dapat mengakibatkan bencana banjir. Saran yang peneliti berikan dalam penelitian ini adalah melibatkan masyarakat dalam program-program penanggulangan bencana pemerintah, serta bagi warga sendiri diharapkan memiliki pengelolaan sampah yang terprogram}, pages = {383--391} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/37276} }
Refworks Citation Data :
Last update: