skip to main content

Revitalisasi Kawasan Kota Lama sebagai Upaya City Branding di Kota Semarang


Citation Format:
Abstract

Pemerintah Kota Semarang mewujudkan tag-line “Semarang Hebat “ dengan merevitalisasi Kota Lama sebagai bagian dari upaya city branding. Pengelolaan aset kebudayaan merupakan arus utama yang ada saat ini dalam menciptakan city branding yang berbasis destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana upaya pemerintah kita Semarang dalam menjadikan Kota Lama sebagai city branding. Pendekatan penelitian ini kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara terstruktur maupun tidak terstruktur. Analisis kualitatif dikuatkan dengan data survey persepsi wisatawan tentang Kota Lama.

Penelitian ini menemukan bahwa revitalisasi menekankan pada perbaikan infrastruktur pendukung kawasan Kota Lama, seperti perbaikan jalan, jembatan dan trotoar. Bangunan-bangunan lama tidak mendapatkan dana dan perbaikannya diserahkan kepada pemilik masing-masing. Komunitas budaya berkembang secara mandiri mendukung pencanangan Kota Lama sebagai kawasan budaya. Pengembangan komunitas-komunitas ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. Belum ada alokasi dana untuk membantu mereka mengembangkan diri. Oleh karena itu, keberlanjutan aktivitas masing-masing komunitas budaya ditentukan oleh kemampuan mereka untuk mendapatkan dana secara mandiri. Namun demikian, Kota Lama saat ini telah cukup berkembang menjadi ikon Kota Semarang melengkapi ikon-ikon lain seperti Lawang Sewu dan Sam Po Kong. Keberadaan Kota Lama sebagai destinasi wisata diakui masyarakat sebagai destinasi utama.

Kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini adalah pertama, proses revitalisasi Kota Lama telah berhasil mengaktualisasikan posisi Kota Lama sebagai brand Kota Semarang. Kedua, peran komunitas budaya sangat substansial untuk menguatkan posisi Kota Lama sebagai tujuan wisata utama. Ketiga, pemerintah telah berhasil melakukan city branding dengan menempatkan Kota Lama sebagai brand baru Kota Semarang. Peneliti menyarankan pada Badan Pengelola Kota Lama untuk bekerjasama dengan pemilik bangunan untuk memperbaiki gedung-gedung tua sehingga tidak membahayakan pengunjung dan sekaligus bisa fungsional kembali. Pendanaan bisa dikerjasamakan dengan investor swasta yang memiliki minat pengembangan budaya lokal. Pemerintah juga perlu membantu komunitas-komunitas budaya yang ada agar bisa berkembang dan menghasilkan inovasi aktivitas budaya yang pada gilirannya dapat mendukung keberadaan Kota Lama sebaga brand Kota Semarang.

 

Kata Kunci: Kota lama, Revitalisasi, Komunitas budaya, City Branding
Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.