BibTex Citation Data :
@article{JPGS25050, author = {Bima Nugraha and Achmad Taufiq}, title = {PERBANDINGAN KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN DESA PULOSARI dan DESA BATUSARI KABUPATEN PEMALANG}, journal = {Journal of Politic and Government Studies}, volume = {8}, number = {04}, year = {2019}, keywords = {}, abstract = { Kemiskinan dan rawan pangan merupakan masalah utama yang pada umumnya dihadapi hampir di semua negara-negara berkembang. Begitupula dengan Kabupaten Pemalang yang angka kemiskinannya diatas angka kemiskinan provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 17,37%. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan dan rawan pangan di daerah pedesaan ialah melalui program Desa Mandiri Pangan. Upaya pembangunan ketahanan pangan dilakukan secara bertahap melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk mengenali potensi dan kemampuannya, mencari alternatif peluang dan pemecahan masalah, serta mampu untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dalam keberhasilan implementasi Program Desa Mandiri Pangan dan faktor penyebab perbedaan dalam keberhasilan implementasi Program Desa Mandiri Pangan di Desa Pulosari dan Desa Batursari Kabupaten Pemalang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian ini juga menggunakan landasan teori kemiskinan, kebijakan sosial, dan implementasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa implementasi program Desa Mandiri Pangan di Desa Pulosari sudah berjalan dengan baik dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keberadaan dan keaktifan kelembagaan masyarakat yaitu adanya kelompok afinitas dan lembaga keuangan desa, sumber-sumber kebijakan yang sudah memadai, dan adanya dukungan dan koordinasi yang baik dengan Pemerintah Desa. Sedangkan di Desa Batursari belum berjalan dengan baik karena tidak aktifnya kelompok afinitas dan belum adanya lembaga keuangan desa, sumber kebijakan yang belum memadai seperti sumber daya manusia dan sumber dana serta sarana prasarana, dan juga tidak adanya dukungan dari Pemerintah Desa untuk mendukung keberlangsungan program Desa Mandiri Pangan. }, pages = {211--220} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/25050} }
Refworks Citation Data :
Kemiskinan dan rawan pangan merupakan masalah utama yang pada umumnya dihadapi hampirdi semua negara-negara berkembang. Begitupula dengan Kabupaten Pemalang yang angkakemiskinannya diatas angka kemiskinan provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 17,37%. Salah satuupaya untuk mengatasi masalah kemiskinan dan rawan pangan di daerah pedesaan ialah melaluiprogram Desa Mandiri Pangan. Upaya pembangunan ketahanan pangan dilakukan secara bertahapmelalui proses pemberdayaan masyarakat untuk mengenali potensi dan kemampuannya, mencarialternatif peluang dan pemecahan masalah, serta mampu untuk mengelola dan memanfaatkansumberdaya alam secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Maka penelitian ini bertujuan untukmengetahui perbedaan dalam keberhasilan implementasi Program Desa Mandiri Pangan dan faktorpenyebab perbedaan dalam keberhasilan implementasi Program Desa Mandiri Pangan di DesaPulosari dan Desa Batursari Kabupaten Pemalang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan databerupa wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian ini juga menggunakan landasan teorikemiskinan, kebijakan sosial, dan implementasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa implementasi program Desa Mandiri Pangan diDesa Pulosari sudah berjalan dengan baik dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keberadaan dankeaktifan kelembagaan masyarakat yaitu adanya kelompok afinitas dan lembaga keuangan desa,sumber-sumber kebijakan yang sudah memadai, dan adanya dukungan dan koordinasi yang baikdengan Pemerintah Desa. Sedangkan di Desa Batursari belum berjalan dengan baik karena tidakaktifnya kelompok afinitas dan belum adanya lembaga keuangan desa, sumber kebijakan yang belummemadai seperti sumber daya manusia dan sumber dana serta sarana prasarana, dan juga tidak adanyadukungan dari Pemerintah Desa untuk mendukung keberlangsungan program Desa Mandiri Pangan.
Last update: