skip to main content

PERAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA (PBNU) DALAM MENCEGAH RADIKALISME AGAMA DI INDONESIA PADA TAHUN 2018


Citation Format:
Abstract

Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa PBNU bersama dengan neven-neven memiliki peran
yang besar dalam upaya mencegah radikalisme di Indonesia pada tahun 2018 melalui berbagai
program yang telah dilaksanakan. Peranan ini terbagi menjadi 4 (empat), yaitu 1) Pemikiran,
dengan cara penguatan prinsip Ahlissunnnah waljamaah an-Nahdliyyah; 2) Administratif, dengan
cara memberikan berbagai insruksi yang terstruktur dan sistematis dari pusat ke daerah; 3) Gerakan,
dengan cara melakukan berbagai kegiatan pelatihan, program-program lembaga, dan kaderisai; dan
4) Merespon Keadaan, dengan cara memberi pernyataan sikap, komentar, kritik, dan saran. Adapun
Faktor yang menguatkan peran NU dalam mencegah radikalisme adalah nilai-nilai Ahlisunnah Wal
Jamaah, khazanah tradisi Budaya warga Nahdliyyin, peran ulama NU dalam menyampaikan
pendamian antara nilai keagamaan dengan kebangsaan, lembaga pendidikan pesantren, sekolah
fromal berbasis NU, tasawuf dan thoriqoh, massa dan jejaring NU, dan Akses kepada Pemerintah.

Radikalisme agama adalah sebuah fenomena yang menjadi persoalan global, dianggap sebagai
pemicu aksi terorisme yang mengganggu keamanan dan kedamaian di mana-mana. Radikalisme
agama tidak terjadi hanya pada agama tertentu saja tapi semua agama besar di dunia
mengalaminya. Dan dalam konteks keindonesiaan, gerakan radikalisme Agama sangat identik
dengan agama Islam sebagai agama mayoritas.. Para oknum ini sering kali memberikan
pernyataan kepada publik atau pengikutnya bahwa Islam di Indonesia sedang dijajah, adanya
gerakan liberal dan sekularisme, sehingga mereka mencita-citakan terlaksananya syariat Islam
dalam kehidupan sosial politik. Dan untuk mencapai cita-cita itu dilakukan tindak-tindak
kekerasan yang drastis. Nahdlatul Ulama sebagai organisasi masyarakat berbasis Islam terbesar di
Indonesia menjadi salah satu target kelompok radikal ini. Dimana NU menghadapi permusuhan
dan serangan dari pihak-pihak ini. Gelombang fitnah yang dilakukan secara terorganisir, sistemtis
dan meluas ini mengarah kepada semua aspek ke-NU-an.
Penelitian ini mengambil fokus kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai salah
satu Civil Society Organization (CSO). Pembahasan pada penelitian ini berusaha mengungkapkan
seberapa besar peranan PBNU terhadap upaya mencegah radikalisme di Indonesia pada tahun
2018 dan faktor yang menjadi penguat peranan PBNU dalam isu radikalisme ini. Metode
penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kulitatif deskriptif yang dapat
berupa kata-kata, gambar, kutipan-kutipan hasil wawancara mendalam, dan telaah dokumen.

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.