slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
UPAYA PEMENUHAN HAK POLITIK PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA SEMARANG PADA PILGUB 2018 | Permatasari | Journal of Politic and Government Studies skip to main content

UPAYA PEMENUHAN HAK POLITIK PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA SEMARANG PADA PILGUB 2018


Citation Format:
Abstract

Tuntutan partisipasi pemilih difabel telah menjadi isu mengenai kesetaraan hak politik, hal ini terjadi
karena tuntutan terhadap partisipasi pemilih difabel tidak hanya terbatas pada kehadiran saja.
Meskipun kehadiran pemilih difabel dalam Pemilu serentak 2015 lalu telah dilakukan upaya dalam
meningkatkan peran serta kelompok masyarakat difabel, tetap saja hal ini perlu peningkatan perhatian
dalam permasalahan ini, sehingga terdapat kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian
terkait bagaimana upaya pemenuhan hak politik difabel oleh pelaksana dalam pemilihan gubernur
dan wakil gubernur Provinsi Jawa Tengah tahun 2018.
Metodologi penelitian dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian campuran pendekatan
kualitatif analitis dengan diperkuat dengan pendekata kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitain ini adalah dengan non probability sampling yang berjumlah 30 responden, yang didasarkan
pada kenyataan bahwa mereka adalah anggota populasi yang muncul.
Hasil penelitian menunjukkan masih belum optimalnya upaya pemenuhan hak politik pemilih
penyandang disabilitas dalam beberapa tahapan pemilu. Kendala pertama adalah pada tahapan
penyusunan dan penetapan daftar pemilih. Pada tahapan ini, masih banyak ditemukan penyandang
disabilitas yang tidak tercantum dalam daftar pemilih. Di sisi lain KPU sudah berusaha menghimbau
semaksimal mungkin kepada pelaksana di lapangan, yakni PPDP untuk betul-betul mendata secara
door to door kepada para pemilih, termasuk mendata pemilih penyandang disabilitas. Namun dalam
penerapannya, masih banyak kelalaian yang dilakukan petugas di lapangan terkait mekanisme ini.
Adapun beberapa faktornya adalah kurang tegasnya regulasi dan instruksi yang mengatur mengenai
pendataan pemilih disabilitas, dan masih lemahnya mekanisme pengawasan terhadap tahapan
penyusunan daftar pemilih. Di sisi lain pula, skeptis yang berkembang di masyarakat yang
merupakan dampak dari pemahaman perspektif medis yang kental di masyarakat juga turut
mempengaruhi banyaknya pemilih penyandang disabilitas yang tidak tercantum dalam daftar
pemilih.

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.