skip to main content

KARAKTERISTIK KULIT IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) SAMAK DENGAN KOMBINASI BAHAN PENYAMAK ALUM DAN MIMOSA

*Lucky Andini  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Eko Nurcahya Dewi  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Apri Dwi Anggo  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Tanning agent merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam proses penyamakan kulit ikan. Penyamakan kombinasi alum dengan mimosa dapat menyempurnakan kekurangan tanning agent pada proses penyamakan. Alum merupakan bahan penyamak dengan daya samak rendah, sedangkan mimosa memiliki ketahanan terhadap panas yang rendah sehingga penggabungan keduanya diharapkan dapat meningkatkan kualitas kulit samak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan penyamak alum dan mimosa terhadap kualitas fisik kulit ikan Kakap Putih tersamak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan, yaitu: konsentrasi alum (0%; 3%; 6%; 9%) dan mimosa (20%; 25%). Parameter yang diuji yaitu uji kekuatan tarik, kekuatan sobek, kemuluran, dan suhu kerut. Data analisis menggunakan analisa sidik ragam (ANOVA). Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyamakan kombinasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas fisik berdasarkan parameter uji. Perlakuan konsentrasi 6% alum-25% mimosa merupakan yang optimal dengan kriteria: nilai kekuatan tarik (2308,49 N/cm2), kekuatan sobek (347,03 N/cm), kemuluran (54,50%), dan suhu kerut (85oC).
Fulltext View|Download
Keywords: Penyamakan, Kulit kakap, Alum, Mimosa

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.