BibTex Citation Data :
@article{JO7654, author = {Mohamad Primananda and Sugeng Widada and Ediar Usman}, title = {STUDI POLA SEDIMENTASI DAERAH LEMBAH DAN SUNGAI PURBA (PALEO-CHANNEL) BERDASARKAN ANALISIS DATA SEISMIK DI PERAIRAN SELAT BANGKA}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {4}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {Paleo-Channel, Sedimentasi, Seismik, Selat Bangka}, abstract = { Secara geologi Pulau Bangka merupakan bagian dari peneplain Sunda sehingga dimungkinkan terdapat sungai purba sebagaimedia terjadinya penyebaran sedimen di masa lampau. Sedimen akan mengalami proses transportasi dari darat ke laut melalui sungai-sungai purbadan menyebar dalam bentuk limpahan secara lateral dan vertikal ( progadation ) ke cekungan-cekungan di laut yang tertutup oleh sedimen resen yang lebih muda. Penelitiandilakukan dengan metode seismik yaitu suatu metode dalam geofisika yang digunakan untuk mempelajari struktur dan strata bawah permukaan bumi.Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola pergerakan sedimen melalui pendekatan keberadaan sungai purba dan lembah purba beserta percabangannya serta mendapatkan pola rendahan (lembah atau sungai purba) sebagai wadah akumulasi sedimen. Hasil interpretasi seismik berupa perhitungan kedalaman dasar laut (batimetri) antara 16,2-30,9 meter, ketebalan sedimen ( isopach ) 3,7-45,6 meter dan kedalaman batuan dasar ( basement ) antara 30,9-75 meter,yang dimodelkan dalam bentuk 2D dan 3D yang kemudian dibagi menjadi daerah tinggian/punggungan, lereng dan daerah lembah/sungai purba. Berdasarkan pembagian daerah tersebut dapat diketahui pola aliran sedimen di daerah penelitian yang bergerak dari daerah tinggian ke daerah yang lebih rendah melalui daerah lereng.Hasil penelitian juga dapat menentukan bentuk pola penyebaran sedimen sungai purba dan sungai modern ( recent ) beserta percabangannya. }, pages = {35--47} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/7654} }
Refworks Citation Data :
Secara geologi Pulau Bangka merupakan bagian dari peneplain Sunda sehingga dimungkinkan terdapat sungai purba sebagaimedia terjadinya penyebaran sedimen di masa lampau. Sedimen akan mengalami proses transportasi dari darat ke laut melalui sungai-sungai purbadan menyebar dalam bentuk limpahan secara lateral dan vertikal (progadation) ke cekungan-cekungan di laut yang tertutup oleh sedimen resen yang lebih muda. Penelitiandilakukan dengan metode seismik yaitu suatu metode dalam geofisika yang digunakan untuk mempelajari struktur dan strata bawah permukaan bumi.Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola pergerakan sedimen melalui pendekatan keberadaan sungai purba dan lembah purba beserta percabangannya serta mendapatkan pola rendahan (lembah atau sungai purba) sebagai wadah akumulasi sedimen. Hasil interpretasi seismik berupa perhitungan kedalaman dasar laut (batimetri) antara 16,2-30,9 meter, ketebalan sedimen (isopach) 3,7-45,6 meter dan kedalaman batuan dasar (basement) antara 30,9-75 meter,yang dimodelkan dalam bentuk 2D dan 3D yang kemudian dibagi menjadi daerah tinggian/punggungan, lereng dan daerah lembah/sungai purba. Berdasarkan pembagian daerah tersebut dapat diketahui pola aliran sedimen di daerah penelitian yang bergerak dari daerah tinggian ke daerah yang lebih rendah melalui daerah lereng.Hasil penelitian juga dapat menentukan bentuk pola penyebaran sedimen sungai purba dan sungai modern (recent) beserta percabangannya.
Last update: