BibTex Citation Data :
@article{JO7651, author = {Muhammad Marom and Sugeng Widada and Aris Ismanto}, title = {STUDI BATIMETRI DAN SEDIMEN DASAR LAUT UNTUK ALUR PELAYARAN PELABUHAN TANJUNG BONANG REMBANG}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {4}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {Batimetri, Sedimen Dasar Laut, Alur Pelayaran}, abstract = { Pelabuhan Tanjung Bonang merupakan pelabuhan niaga yang ada di Kabupaten Rembang. Pada saat ini Pelabuhan Tanjung Bonang masih dalam proses pembangunan Tahap Pertama. Informasi mengenai batimetri dan sedimen dasar laut perairan sangat dibutuhkan guna menunjang alur pelayaran pasca pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai gambaran batimetri dan menentukan kedalaman alur pelayaran sesuai dengan rencana peruntukanya. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12-16 April 2014 di Perairan Tanjung Bendo kawasan Pelabuhan Tanjung Bonang. Data yang digunakan untuk penelitian adalah data pemeruman dengan Echosounder SinglebeamGarmin 585, data pasang surut, dan data sedimen dasar laut perairan Tanjung Bendo. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan data diolah menggunakan software Surfer 12, Global Mapper 15, dan ArcGIS 10.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perairan Tanjung Bendo kawasan Pelabuhan Tanjung Bonang termasuk dalam kategori perairan dangkal dengan kedalaman pada lokasi survei berkisar antara 0,73 m – 11,31 m. Morfologi dasar perairan rata dengan rata-rata kemiringan dasar perairan 0,45% dan termasuk dalam kategori hampir datar (flat to almost flat). Sedimen dasar perairan didominasi oleh jenis sedimen lanau (silt). Alur pelayaran saat ini hanya digunakan untuk kapal tongkang (Barge) dan kapal tunda (Tugboat) dengan kedalaman minimum 5,4 m danlebar alur 130 m. Alur Pelayaran Rencana untuk jenis kapal kargo umum (General Cargo) dengan nilai DWT(Dead Weight Tonnage)maksimum 5000 membutuhkan kedalaman minimal 8,16 m. Untuk optimalisasi alur pelayaran rencana tersebut diperlukan adanya pengerukan awal (capital dredging) terhadap area alur yang memiliki kedalaman kurang dari 8,16 m. }, pages = {18--27} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/7651} }
Refworks Citation Data :
Pelabuhan Tanjung Bonang merupakan pelabuhan niaga yang ada di Kabupaten Rembang. Pada saat ini Pelabuhan Tanjung Bonang masih dalam proses pembangunan Tahap Pertama. Informasi mengenai batimetri dan sedimen dasar laut perairan sangat dibutuhkan guna menunjang alur pelayaran pasca pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai gambaran batimetri dan menentukan kedalaman alur pelayaran sesuai dengan rencana peruntukanya. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12-16 April 2014 di Perairan Tanjung Bendo kawasan Pelabuhan Tanjung Bonang. Data yang digunakan untuk penelitian adalah data pemeruman dengan Echosounder SinglebeamGarmin 585, data pasang surut, dan data sedimen dasar laut perairan Tanjung Bendo. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan data diolah menggunakan software Surfer 12, Global Mapper 15, dan ArcGIS 10.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perairan Tanjung Bendo kawasan Pelabuhan Tanjung Bonang termasuk dalam kategori perairan dangkal dengan kedalaman pada lokasi survei berkisar antara 0,73 m – 11,31 m. Morfologi dasar perairan rata dengan rata-rata kemiringan dasar perairan 0,45% dan termasuk dalam kategori hampir datar (flat to almost flat). Sedimen dasar perairan didominasi oleh jenis sedimen lanau (silt). Alur pelayaran saat ini hanya digunakan untuk kapal tongkang (Barge) dan kapal tunda (Tugboat) dengan kedalaman minimum 5,4 m danlebar alur 130 m. Alur Pelayaran Rencana untuk jenis kapal kargo umum (General Cargo) dengan nilai DWT(Dead Weight Tonnage)maksimum 5000 membutuhkan kedalaman minimal 8,16 m. Untuk optimalisasi alur pelayaran rencana tersebut diperlukan adanya pengerukan awal (capital dredging) terhadap area alur yang memiliki kedalaman kurang dari 8,16 m.
Last update: