skip to main content

PENJALARAN GELOMBANG DI LOKASI PEMBANGUNAN PERMEABLE DAMS HYBRID ENGINEERING, TIMBUL SLOKO, DEMAK


Citation Format:
Abstract

Timbul Sloko, Demak merupakan salah satu wilayah erosi di Indonesia (Verschure, 2013a) dan menjadi prioritas Pemerintah dalam upaya perlindungan kerentanan pantai. Berangkat dari permasalahan yang ada, direncanakan pembangunan permeable dams Hybrid Enginerring guna memerangkap sedimen dengan menduplikasi sistem perakaran mangrove. Gelombang laut adalah rambatan masa air laut yang berfluktuasi naik turun terutama diakibatkan pembangkitan angin di laut dalam (Danial, 2008). Mengetahui penjalaran gelombang menuju pantai di lokasi rencana merupakan tujuan penelitian. Manfaat penelitian sebagai alat analisis perencanaan pembangunan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2013 hingga 27 Juni 2013. Data primer yakni data pengukuran gelombang menggunakan wave gauge, data batimetri di lokasi penelitian menggunakan echosounder dan tongkat ukur skala serta digitasi garis pantai. Data sekunder terdiri dari Peta Google Earth satelit GeoEye (2014), Peta Rupa Bumi Indonesia (2001) terbitan Bakosurtanal, data pasang surut Semarang selama 29 hari dan data angin perjam BMKG Bandara A. Yani Semarang selama 10 tahun (2001-2010). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengolahan data yakni pasang surut metode Admiralty, pemetaan batimetri menggunakan ArcGIS 10, peramalan gelombang metode Darbyshire dan pemodelan gelombang menggunakan software SMS 11.1 modul BOUSS-2D. Lokasi perencanaan memiliki tipe gelombang laut dangkal dengan pembangkitan angin. Hasil pengukuran wave gauge di lokasi pembangunan pada tanggal 13 Mei 2013 – 19 Juni 2013 adalah tinggi gelombang signifikan (Hs) sebesar 0,047 m dan periode gelombang signifikan (Ts) sebesar 4,862 detik. Penjalaran gelombang yang terjadi pada tipe gelombang laut transisi menuju ke tipe gelombang laut dangkal mengalami deformasi gelombang yakni refraksi, pendangkalan (shoaling) yang mengakibatkan naiknya tinggi gelombang kemudian dilanjutkan menjadi gelombang pecah, difraksi yang merupakan pembelokkan gelombang akibat tertahan oleh gosong pasir pantai (sand bar), terjadi pemusatan pada tanjung dan penyebaran pada teluk. Hasil pemodelan tiap musim di lokasi pembangunan menunjukkan bahwa tinggi gelombang signifikan (Hs) sebesar 0,051 m - 0,056 m. Periode gelombang signifikan (Ts) sebesar 5,898 detik - 7,266 detik.

Fulltext View|Download
Keywords: Penjalaran Gelombang, Tinggi Gelombang, Periode Gelombang, Permeable dams Hybrid Engineering, Timbul Sloko, Demak

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.