BibTex Citation Data :
@article{JO4698, author = {Muhammad Lukman and Warsito Admodjo and Hariadi Hariadi}, title = {SEBARAN SEDIMEN DASAR MINERAL MAGNETIK DAN MINERAL NON- MAGNETIK DI PERAIRAN PANTAI SLAMARAN KOTA PEKALONGAN}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {3}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {Mineral Magnetik, Non- Magnetik, Gelombang, dan Pantai Slamaran, Kota Pekalongan.}, abstract = { Abstrak Perairan Pantai Slamaran, Kota Pekalongan memilki tingkat sedimentasi yang sangat tinggi yang disebabkan adanya sudetan Sungai Banger dan Sungai Slamaran yang membawa material-material yang berasal dari daratan kearah laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran sedimen dasar yang mengandung mineral magnetik dan mineral non- magnetik di perairan Pantai Slamaran, Kota Pekalongan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Mei – 11 Juni 2012 di Pantai Slamaran, Kota Pekalongan. Dimulai dari tahap pengambilan data di lapangan kemudian tahap pengolahan data serta analisis data di Laboratorium Geologi Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data gelombang, kelerangan, dan sampel sedimen dasar dan data sekunder meliputi peta LPI Pekalongan Tahun 2000, data angin, dan data arus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bersifat eksploratif, pengambilan sampel menggunakan metode sampling purposif. Metode analisa data menggunakan software ArcGIS 9.3 . Hasil penelitian didapatkan jenis sedimen dasar yang mendominasi di perairan Slamaran adalah jenis pasir lanauan dan jenis pasir mendominasi pada bagian pantai. Nilai gelombang signifikan (Hs) 0,59m; periode gelombang signifikan (Ts) 3,34s; (Hmaks) 0,89m; (Tmaks) 4,60s; (Tmin) 0,22m dan (Pmin) 2,00s yang menjalar kearah barat, sedangkan kecepatan arus dasar 0,0001m/dt sampai 0,271m/dt kearah utara. Pada Kandungan mineral magnetik dominan pada daerah pantai sedangkan kandungan mineral non- magnetik dominan pada daerah lepas pantai dikarenakan partikel magnetik memiliki ukuran yang lebih besar daripada non- magnetik. Hasil analisa presentase mineral magnetik dan mineral non-magnetik didapatkan skala butiran 0.3mm-0,5mm memiliki kandungan magnetik terbesar kemudian untuk non- magnetik terdapat pada skala 0,063mm-0,125mm. }, pages = {43--51} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/4698} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Perairan Pantai Slamaran, Kota Pekalongan memilki tingkat sedimentasi yang sangat tinggi yang disebabkan adanya sudetan Sungai Banger dan Sungai Slamaran yang membawa material-material yang berasal dari daratan kearah laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran sedimen dasar yang mengandung mineral magnetik dan mineral non- magnetik di perairan Pantai Slamaran, Kota Pekalongan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Mei – 11 Juni 2012 di Pantai Slamaran, Kota Pekalongan. Dimulai dari tahap pengambilan data di lapangan kemudian tahap pengolahan data serta analisis data di Laboratorium Geologi Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data gelombang, kelerangan, dan sampel sedimen dasar dan data sekunder meliputi peta LPI Pekalongan Tahun 2000, data angin, dan data arus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bersifat eksploratif, pengambilan sampel menggunakan metode sampling purposif. Metode analisa data menggunakan software ArcGIS 9.3. Hasil penelitian didapatkan jenis sedimen dasar yang mendominasi di perairan Slamaran adalah jenis pasir lanauan dan jenis pasir mendominasi pada bagian pantai. Nilai gelombang signifikan (Hs) 0,59m; periode gelombang signifikan (Ts) 3,34s; (Hmaks) 0,89m; (Tmaks) 4,60s; (Tmin) 0,22m dan (Pmin) 2,00s yang menjalar kearah barat, sedangkan kecepatan arus dasar 0,0001m/dt sampai 0,271m/dt kearah utara. Pada Kandungan mineral magnetik dominan pada daerah pantai sedangkan kandungan mineral non- magnetik dominan pada daerah lepas pantai dikarenakan partikel magnetik memiliki ukuran yang lebih besar daripada non- magnetik. Hasil analisa presentase mineral magnetik dan mineral non-magnetik didapatkan skala butiran 0.3mm-0,5mm memiliki kandungan magnetik terbesar kemudian untuk non- magnetik terdapat pada skala 0,063mm-0,125mm.
Last update: