BibTex Citation Data :
@article{JO4581, author = {febiyan nursusty and Warsito Atmodjo and Hariyadi Hariyadi}, title = {Transpor Sedimen Di Perairan Teluk Lampung}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {2}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {Pemodelan, Transpor Sedimen, Perairan Teluk Lampung}, abstract = { Abstrak Teluk Lampung merupakan perairan yang memiliki peranan besar bagi masyarakat Provinsi Lampung . Perairan ini merupakan perairan dengan lalu lintas pelayaran yang sibuk karena dilalui oleh kapal-kapal besar, seperti kapal penumpang, kapal tanker dan kapal yang mengangkut batu bara dari pelabuhan Panjang, Bandar Lampung . Selain itu terdapat beberapa sungai yang bermuara di Teluk Lampung, antara lain Sungai Simpangkanan, Sungai Ratai dan Sungai Pedad a sehingga menyebabkan kondisi perairan sekitarnya menjadi keruh dan berlumpur. Oleh karena itu penelitian mengenai transpor sedimen diharapkan menjadi salah satu pendukung informasi hidro-oseanografi di daerah Teluk Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi hidrodinamika, terutama pola sebaran sedimen di perairan Teluk Lampung, dengan pendekatan pemodelan oseanografi dengan menggunakan perangkat lunak Mike 21 Hydrodynamic Mud Transport. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 21 April 2011. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang merupakan metode ilmiah, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis . Data lapangan yang diukur adalah data pasang surut, data arus laut, data bathimetri, sedimen dan angin. Dari h asil pengukuran diperoleh nilai Tinggi Muka Air Rata-rata (Mean Sea Level) sebesar 175 cm , Tinggi Muka Air Tinggi Tertinggi (High Highest Water Level) 219 cm , dan Tinggi Muka Air Rendah Terendah (Low Lowest Water Level) 131 cm . Dari data pasang surut diperoleh juga bilangan Formzahl sebesar 0,473 yang menunjukkan bahwa pasang surut di perairan daerah penelitian bertipe campuran condong ganda. Simulasi model Hidrodinamika 2D menghasilkan pola arus yang dirata-ratakan terhadap kedalaman pada daerah model. Pada daerah model, kecepatan arus yang terbentuk hingga 1,35 m/detik pada kondisi pasang bulan purnama dan 0,05 m/detik pada kondisi surut bulan mati. Hasil verifikasi data lapangan dengan hasil pemodelan kesesuaiannya sebesar 91%. }, pages = {361--368} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/4581} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Teluk Lampung merupakan perairan yang memiliki peranan besar bagi masyarakat Provinsi Lampung. Perairan ini merupakan perairan dengan lalu lintas pelayaran yang sibuk karena dilalui oleh kapal-kapal besar, seperti kapal penumpang, kapal tanker dan kapal yang mengangkut batu bara dari pelabuhan Panjang, Bandar Lampung. Selain itu terdapat beberapa sungai yang bermuara di Teluk Lampung, antara lain Sungai Simpangkanan, Sungai Ratai dan Sungai Pedada sehingga menyebabkan kondisi perairan sekitarnya menjadi keruh dan berlumpur. Oleh karena itu penelitian mengenai transpor sedimen diharapkan menjadi salah satu pendukung informasi hidro-oseanografi di daerah Teluk Lampung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi hidrodinamika, terutama pola sebaran sedimen di perairan Teluk Lampung, dengan pendekatan pemodelan oseanografi dengan menggunakan perangkat lunak Mike 21 Hydrodynamic Mud Transport. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 21 April 2011. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang merupakan metode ilmiah, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Data lapangan yang diukur adalah data pasang surut, data arus laut, data bathimetri, sedimen dan angin.
Dari hasil pengukuran diperoleh nilai Tinggi Muka Air Rata-rata (Mean Sea Level) sebesar 175 cm, Tinggi Muka Air Tinggi Tertinggi (High Highest Water Level) 219 cm, dan Tinggi Muka Air Rendah Terendah (Low Lowest Water Level) 131 cm. Dari data pasang surut diperoleh juga bilangan Formzahl sebesar 0,473 yang menunjukkan bahwa pasang surut di perairan daerah penelitian bertipe campuran condong ganda. Simulasi model Hidrodinamika 2D menghasilkan pola arus yang dirata-ratakan terhadap kedalaman pada daerah model. Pada daerah model, kecepatan arus yang terbentuk hingga 1,35 m/detik pada kondisi pasang bulan purnama dan 0,05 m/detik pada kondisi surut bulan mati. Hasil verifikasi data lapangan dengan hasil pemodelan kesesuaiannya sebesar 91%.
Last update: