BibTex Citation Data :
@article{JO4564, author = {Gersanandi Gersanandi and Petrus Subardjo and Agus DS}, title = {ANALISA SPASIAL KERENTANAN BENCANA TSUNAMI DI KABUPATEN DAN KOTA PESISIR PROVINSI SUMATERA BARAT}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {2}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {Kerentanan, Tsunami, Pesisir Sumatera Barat}, abstract = { Abstrak Perairan barat Sumatera memiliki kondisi tektonik aktif, karena merupakan bagian dari pertemuan antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia yang dicirikan oleh kegempaan aktif. Hal ini merupakan potensi bencana (hazard) bagi Provinsi Sumatera Barat. Bahaya tsunami ini akan diperburuk dengan keadaan Kota dan Kabupaten di pesisir Provinsi Sumatera Barat yang landai atau rendah dan memiliki tingkat kepadatan pemukiman, kepadatan penduduk dan aktivitas perekonomian yang cukup tinggi. Penentuan kerentanan tsunami menggunakan metode weighted overlay dengan sistem pembobotan dan skoring. Ada empat variabel tersebut adalah variabel kerentanan lingkungan, terdiri dari parameter ketinggian, jarak dari garis pantai dan penggunaan lahan, parameter kepadatan bangunan sebagai penyusun variabel fisik, parameter kepadatan penduduk sebagai penyusun variabel kerentanan sosial dan data PDRB Sumatera Barat sebagai penyusun vaiabel kerentanan ekonomi. Analisis spasial menggunakan software ArcGIS 9.3. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan peta kerentanan wilayah terhadap tsunami di Kota atau Kabupaten pesisir Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 3 kelas, antara lain kelas kerentanan tinggi, kelas kerentanan sedang dan kelas kerentanan ringan. Dari hasil overlay peta kerentanan masing-masing parameter dan variabel yang berpengaruh terhadap tsunami dapat diketahui bahwa Kota atau Kabupaten di pesisir Provinsi Sumatera Barat memiliki kerentanan yang cukup tinggi terhadap tsunami, sesuai karakteristik dari wilayah yang merupakan hasil dari analisa spasial kerentanan berdasarkan parameter-parameter dan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap bencana tsunami. }, pages = {232--237} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/4564} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Perairan barat Sumatera memiliki kondisi tektonik aktif, karena merupakan bagian dari pertemuan antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia yang dicirikan oleh kegempaan aktif. Hal ini merupakan potensi bencana (hazard) bagi Provinsi Sumatera Barat. Bahaya tsunami ini akan diperburuk dengan keadaan Kota dan Kabupaten di pesisir Provinsi Sumatera Barat yang landai atau rendah dan memiliki tingkat kepadatan pemukiman, kepadatan penduduk dan aktivitas perekonomian yang cukup tinggi. Penentuan kerentanan tsunami menggunakan metode weighted overlay dengan sistem pembobotan dan skoring. Ada empat variabel tersebut adalah variabel kerentanan lingkungan, terdiri dari parameter ketinggian, jarak dari garis pantai dan penggunaan lahan, parameter kepadatan bangunan sebagai penyusun variabel fisik, parameter kepadatan penduduk sebagai penyusun variabel kerentanan sosial dan data PDRB Sumatera Barat sebagai penyusun vaiabel kerentanan ekonomi. Analisis spasial menggunakan software ArcGIS 9.3. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan peta kerentanan wilayah terhadap tsunami di Kota atau Kabupaten pesisir Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 3 kelas, antara lain kelas kerentanan tinggi, kelas kerentanan sedang dan kelas kerentanan ringan. Dari hasil overlay peta kerentanan masing-masing parameter dan variabel yang berpengaruh terhadap tsunami dapat diketahui bahwa Kota atau Kabupaten di pesisir Provinsi Sumatera Barat memiliki kerentanan yang cukup tinggi terhadap tsunami, sesuai karakteristik dari wilayah yang merupakan hasil dari analisa spasial kerentanan berdasarkan parameter-parameter dan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap bencana tsunami.
Last update: