BibTex Citation Data :
@article{JO4554, author = {Anindito Leksono and Warsito Atmodjo and Lilik Maslukah}, title = {Studi Arus Laut Pada Musim Barat di Perairan Pantai Kota Cirebon}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {2}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {Arus, Pasang surut, Morfologi, Perairan Cirebon}, abstract = { Abstrak Perairan Cirebon merupakan tipe perairan pantai teluk terbuka terhadap laut Jawa dengan batimetri yang relatif dangkal (<12 Meter) dan memiliki konfigurasi pantai yang melengkung dan kasar (Nurhayati dan Suyarso, 2008). Menurut Hadikusumah (2009), karakteristik arus laut dan kondisi pasang surut di wilayah pesisir dipengaruhi oleh morfologi pantai, letak geografis, maupun batimetri perairan. Informasi tentang arus tersebut sangat berguna dalam berbagai kepentingan seperti untuk bahan pertimbangan dalam pembangunan dermaga pelabuhan, bangunan lepas pantai maupun dekat pantai (pipa dasar laut), budidaya perairan dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mengetahui kondisi dan pola sebaran arus laut di Perairan Pantai Kota Cirebon yang dipengaruhi oleh morfologi pantai pada Musim Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Waktu penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu saat pengambilan data di lapangan, dan tahap pengolahan data. Pengambilan data lapangan dilakukan di Perairan Cirebon, yaitu pada tanggal 10 – 25 Februari 2012. Analisis data dan pemodelan dilakukan di Laboratorium komputasi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Simulasi model dijalankan selama 3 (tiga) hari pada bulan Februari 2012 disesuaikan dengan waktu pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan maksimum arus pasang surut lapangan berkisar antara 0.04-0.35 m/det dengan rata-rata 0.19 m/det sedangkan arus hasil pemodelan memiliki kecepatan 0.34 m/det. Hasil pengolahan data lapangan menunjukkan bahwa pola arus saat pasang menuju surut didominasi oleh arus yang bergerak menuju Tenggara, sedangkan pola arus saat surut menuju pasang didominasi oleh arus yang menuju Barat Laut. Arah arus pada hasil pemodelan hidrodinamika menunjukan hasil yang sama dengan hasil pengukuran arus di lapangan. }, pages = {206--213} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/4554} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Perairan Cirebon merupakan tipe perairan pantai teluk terbuka terhadap laut Jawa dengan batimetri yang relatif dangkal (<12 Meter) dan memiliki konfigurasi pantai yang melengkung dan kasar (Nurhayati dan Suyarso, 2008). Menurut Hadikusumah (2009), karakteristik arus laut dan kondisi pasang surut di wilayah pesisir dipengaruhi oleh morfologi pantai, letak geografis, maupun batimetri perairan. Informasi tentang arus tersebut sangat berguna dalam berbagai kepentingan seperti untuk bahan pertimbangan dalam pembangunan dermaga pelabuhan, bangunan lepas pantai maupun dekat pantai (pipa dasar laut), budidaya perairan dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mengetahui kondisi dan pola sebaran arus laut di Perairan Pantai Kota Cirebon yang dipengaruhi oleh morfologi pantai pada Musim Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Waktu penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu saat pengambilan data di lapangan, dan tahap pengolahan data. Pengambilan data lapangan dilakukan di Perairan Cirebon, yaitu pada tanggal 10 – 25 Februari 2012. Analisis data dan pemodelan dilakukan di Laboratorium komputasi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Simulasi model dijalankan selama 3 (tiga) hari pada bulan Februari 2012 disesuaikan dengan waktu pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan maksimum arus pasang surut lapangan berkisar antara 0.04-0.35 m/det dengan rata-rata 0.19 m/det sedangkan arus hasil pemodelan memiliki kecepatan 0.34 m/det. Hasil pengolahan data lapangan menunjukkan bahwa pola arus saat pasang menuju surut didominasi oleh arus yang bergerak menuju Tenggara, sedangkan pola arus saat surut menuju pasang didominasi oleh arus yang menuju Barat Laut. Arah arus pada hasil pemodelan hidrodinamika menunjukan hasil yang sama dengan hasil pengukuran arus di lapangan.
Last update: