BibTex Citation Data :
@article{JO20211, author = {Fadhlan Rahmat and Siddhi Saputro and Gentur Handoyo}, title = {ANALISA LAJU SEDIMENTASI DITELUK KRUENG RAYA DAN SEKITARNYAKABUPATEN ACEH BESAR}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {6}, number = {3}, year = {2017}, keywords = {Sedimentasi, Laju Sedimentasi, Pendangkalan, Pelabuhan Malahayati}, abstract = { Sedimentasi selalu menjadi permasalahan di Pelabuhan Malahayati. Sedimentasi yang terjadi di sekitar pelabuhan akan berdampak pada alur pelayaran menjadi dangkal. Data laju sedimentasi sangat penting untuk memberikan informasi terkait seberapa besar pengaruh kecepatan sedimentasi yang terendap terhadap pendangkalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai laju sedimentasi dan pendangkalan pada lokasi kajian. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 September – 4 Oktober 2016 di Perairan Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar. Data yang digunakan adalah arus lapangan, data pasang surut, data batimetri skala 1:25.000 tahun 2016 dan peta batimetri skala 1:25.000 tahun 2010. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai laju sedimentasi tertinggi berada di stasiun 3 yaitu di muara sungai dengan nilai laju sedimentasi adalah 55,7113 g/cm 2 /hari sedangkan nilai laju sedimentasi terkecil pada stasiun 1 yang berada di sisi kanan pelabuhan dengan nilai sebesar 4,2887 g/cm 2 /hari. Nilai debit sedimen tertinggi terdapat pada stasiun 3 yaitu dengan nilai 68,033 cm 3 /hari dan nilai debit sediemen terkecil terdapat pada stasiun 1 dengan nilai 4,187 cm 3 /hari. Jenis sedimen yang berada di perairan Pelabuhan Malahayati yaitu pasir (sand), dan lanau (silt). Faktor oseanografi yang mempengaruhi laju sedimentasi yaitu pasang surut harian ganda, dan arus laut dengan kecepatan maksimum sebesar 0,22 m/det, kecepatan minimum sebesar 0,018 m/det, dan kecepatan rata-rata sebesar 0,041 m/det. Dari analisa profil melintang didapatkan nilai pendangkalan paling besar. Selisih perbedaan kedalaman pada kontur batimetri tahun 2010 dan 2016 berkisar antara 1,22 meter hingga 21,69 meter yang mengindikasikan adanya pendangkalan yang diakibatkan oleh sedimentasi di Pelabuhan Malahayati. }, pages = {485--493} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/20211} }
Refworks Citation Data :
Sedimentasi selalu menjadi permasalahan di Pelabuhan Malahayati. Sedimentasi yang terjadi di sekitar pelabuhan akan berdampak pada alur pelayaran menjadi dangkal. Data laju sedimentasi sangat penting untuk memberikan informasi terkait seberapa besar pengaruh kecepatan sedimentasi yang terendap terhadap pendangkalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai laju sedimentasi dan pendangkalan pada lokasi kajian. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 September – 4 Oktober 2016 di Perairan Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar. Data yang digunakan adalah arus lapangan, data pasang surut, data batimetri skala 1:25.000 tahun 2016 dan peta batimetri skala 1:25.000 tahun 2010. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai laju sedimentasi tertinggi berada di stasiun 3 yaitu di muara sungai dengan nilai laju sedimentasi adalah 55,7113 g/cm2/hari sedangkan nilai laju sedimentasi terkecil pada stasiun 1 yang berada di sisi kanan pelabuhan dengan nilai sebesar 4,2887 g/cm2/hari. Nilai debit sedimen tertinggi terdapat pada stasiun 3 yaitu dengan nilai 68,033 cm3/hari dan nilai debit sediemen terkecil terdapat pada stasiun 1 dengan nilai 4,187 cm3/hari. Jenis sedimen yang berada di perairan Pelabuhan Malahayati yaitu pasir (sand), dan lanau (silt). Faktor oseanografi yang mempengaruhi laju sedimentasi yaitu pasang surut harian ganda, dan arus laut dengan kecepatan maksimum sebesar 0,22 m/det, kecepatan minimum sebesar 0,018 m/det, dan kecepatan rata-rata sebesar 0,041 m/det. Dari analisa profil melintang didapatkan nilai pendangkalan paling besar. Selisih perbedaan kedalaman pada kontur batimetri tahun 2010 dan 2016 berkisar antara 1,22 meter hingga 21,69 meter yang mengindikasikan adanya pendangkalan yang diakibatkan oleh sedimentasi di Pelabuhan Malahayati.
Last update: