BibTex Citation Data :
@article{JO16124, author = {Davis Wibawa and Petrus Subardjo and Baskoro Rochaddi}, title = {PEMETAAN BATIMETRI DI PERAIRAN JUNTINYUAT, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {6}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {Batimetri, Kemiringan, Perairan Juntinyuat, Dishidros}, abstract = { Kabupaten Indramayu memiliki luas wilayah 2.099,42 km 2 yang terdiri dari 31 kecamatan dimana 11 diantaranya mempunyai wilayah pesisir, salah satunya adalah Kecamatan Juntinyuat dengan panjang garis pantai mencapai 7,3 km. Pesisir Juntinyuat merupakan wilayah yang intensif bagi masyarakat. Selain menjadi tujuan wisata pantai, daerah pesisir difungsikan menjadi pemukiman, pertanian, pertambakan, Industri dan aktivitas nelayan. Intensitas penggunaan wilayah pesisir yang tinggi ditambah banyaknya jumlah TPI yang mudah dijangkau menjadikan Perairan Juntinyuat sangat aktif. Oleh karena itu, untuk menunjang kegiatan masyarakat pesisir, maka diperlukan peta batimetri guna mengetahui kondisi morfologi di perairan tersebut.Memetakan batimetri di Perairan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat merupakan tujuan penelitian.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19-21 Oktober 2015 di Perairan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah data pemeruman, data pasang surut, dan Peta Laut Pantai Utara (Tanjungpriok hingga Cirebon) Dishidros Edisi 2003. Pengolahan data menggunakan software ArcGIS 10.Hasil penelitan memperlihatkan kontur kedalaman cenderung sejajar garis pantai dan semakin merenggang ke arah laut. Hal ini menunjukan bahwa kondisi batimetri di Perairan Juntinyuat memiliki kemiringan yang landai. Nilai slope rata-rata tahun 2015 antara 0,26% - 0,99% dan 0,16% - 0,48% tahun 2003. Peta batimetri hasil pengukuran lapangan tahun 2015 dengan peta batimetri hasil digitasi Peta Laut tahun 2003 menunjukan perubahan kontur kedalaman. Perubahan signifikan terjadi pada kontur 5 m mencapai 1,2 km mendekati garis pantai dan 0,39 km menjauhi garis pantai. }, pages = {30--38} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/16124} }
Refworks Citation Data :
Kabupaten Indramayu memiliki luas wilayah 2.099,42 km2 yang terdiri dari 31 kecamatan dimana 11 diantaranya mempunyai wilayah pesisir, salah satunya adalah Kecamatan Juntinyuat dengan panjang garis pantai mencapai 7,3 km. Pesisir Juntinyuat merupakan wilayah yang intensif bagi masyarakat. Selain menjadi tujuan wisata pantai, daerah pesisir difungsikan menjadi pemukiman, pertanian, pertambakan, Industri dan aktivitas nelayan. Intensitas penggunaan wilayah pesisir yang tinggi ditambah banyaknya jumlah TPI yang mudah dijangkau menjadikan Perairan Juntinyuat sangat aktif. Oleh karena itu, untuk menunjang kegiatan masyarakat pesisir, maka diperlukan peta batimetri guna mengetahui kondisi morfologi di perairan tersebut.Memetakan batimetri di Perairan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat merupakan tujuan penelitian.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19-21 Oktober 2015 di Perairan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah data pemeruman, data pasang surut, dan Peta Laut Pantai Utara (Tanjungpriok hingga Cirebon) Dishidros Edisi 2003. Pengolahan data menggunakan software ArcGIS 10.Hasil penelitan memperlihatkan kontur kedalaman cenderung sejajar garis pantai dan semakin merenggang ke arah laut. Hal ini menunjukan bahwa kondisi batimetri di Perairan Juntinyuat memiliki kemiringan yang landai. Nilai slope rata-rata tahun 2015 antara 0,26% - 0,99% dan 0,16% - 0,48% tahun 2003. Peta batimetri hasil pengukuran lapangan tahun 2015 dengan peta batimetri hasil digitasi Peta Laut tahun 2003 menunjukan perubahan kontur kedalaman. Perubahan signifikan terjadi pada kontur 5 m mencapai 1,2 km mendekati garis pantai dan 0,39 km menjauhi garis pantai.
Last update: