BibTex Citation Data :
@article{JMR46749, author = {Shifa Helena and Warsidah Warsidah and Nor Sa’adah}, title = {Invasif Phyllorhiza punctata von Lendenfeld, 1884 di Pantai Pasir Panjang, Singkawang, Kalimantan Barat}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {14}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {Phyllorhiza punctate; Invasif; Singkawang; Ubur-Ubur}, abstract = { Phyllorhiza punctata merupakan spesies asing invasif. Kebanyakan ubur-ubur memakan zooplankton, sebagai produktivitas primer bagi semua ekosistem perairan. Phyllorhiza punctata telah ditemukan dalam jumlah besar di perairan Ancol Jakarta pada tahun 2018. Ditemukannya Phyllorhiza punctata di Pantai Pasir Panjang Singkawang Kalimantan Barat pada Juni 2024 memunginkan akan merugikan ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi kualitas perairan apakah dapat mendukung pertumbuhan Phyllorhiza punctate . Metode yang digunakan adalah pengamatan visual keberadaan Phyllorhiza punctate disekitar Pantai Pasir Panjang Singkawang dan Pengukuran Kualitas Air seperti Salinitas, Suhu dan Kecepatan Arus secara in-situ. Penelitian ini menunjukan bahwa perairan di kawasan pantai Pasir Panjang memiliki suhu air yang hangat, hal ini dapat membuat populasi Phyllorhiza punctate meningkat dengan cepat. Keberadaan Pantai Pasir Panjang yang berada didekat pelabuhan Internasional Kijing juga memungkinkan menjadi salah satu penyebab masuknya Phyllorhiza punctate. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa polip yang sedang tumbuh mungkin menempel pada kapal, atau terbawa dalam tangki pemberat kapal yang kemudian dibuang. Kondisi perairan hangat dengan suhu rata-rata 30 ⁰C dan salinitas 32 ppt akan mendukung pertumbuhan Phyllorhiza punctate , hal ini tentu akan merugikan mengingat setiap ubur-ubur dapat membersihkan 50 m 3 air yang berisi plankton dalam satu hari, menjadikan kumpulan ubur-ubur Phyllorhiza punctata yang padat menjadi berbahaya karena dapat mengubah jaring makanan di kolom air. Phyllorhiza punctata is an invasive species. Like most jellyfish, they feed on zooplankton, which is important to all aquatic ecosystems. Phyllorhiza punctata was found in large numbers in the waters of Ancol Jakarta in 2018. The discovery of Phyllorhiza punctata in the Pasir Panjang Beach, Singkawang, West Kalimantan at June 2024 is likely to be detrimental to the ecosystem. The aim of this research is to find out whether water quality conditions can support the growth of Phyllorhiza punctate.The method used is a visual observation of the presence of Phyllorhiza punctate around Pasir Panjang Singkawang Beach and in-situ measurement of water quality such as salinity, temperature and current speed. This research shows that the waters in the Pasir Panjang coastal area experience a \"Loop current\" or warm ocean current, which causes the population of Phyllorhiza punctate to increase rapidly. The existence of Pasir Panjang Beach which is near the Kijing International port may also be one of the causes of the entry of Phyllorhiza punctate. This is consistent with the hypothesis that the growing polyp may be attached to the ship, or carried in the ship's ballast tanks and then thrown away. Warm water conditions with an average temperature of 30 ⁰C and salinity of 32 ppt will support the growth of Phyllorhiza punctate, this will certainly be detrimental considering that each jellyfish can clean 50 cubic meters of water containing plankton in one day, creating a collection of Phyllorhiza punctata jellyfish Dense ones are dangerous because they can change the food web in the water column. }, issn = {2407-7690}, pages = {413--418} doi = {10.14710/jmr.v14i2.46749}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/46749} }
Refworks Citation Data :
Phyllorhiza punctata merupakan spesies asing invasif. Kebanyakan ubur-ubur memakan zooplankton, sebagai produktivitas primer bagi semua ekosistem perairan. Phyllorhiza punctata telah ditemukan dalam jumlah besar di perairan Ancol Jakarta pada tahun 2018. Ditemukannya Phyllorhiza punctata di Pantai Pasir Panjang Singkawang Kalimantan Barat pada Juni 2024 memunginkan akan merugikan ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi kualitas perairan apakah dapat mendukung pertumbuhan Phyllorhiza punctate. Metode yang digunakan adalah pengamatan visual keberadaan Phyllorhiza punctate disekitar Pantai Pasir Panjang Singkawang dan Pengukuran Kualitas Air seperti Salinitas, Suhu dan Kecepatan Arus secara in-situ. Penelitian ini menunjukan bahwa perairan di kawasan pantai Pasir Panjang memiliki suhu air yang hangat, hal ini dapat membuat populasi Phyllorhiza punctate meningkat dengan cepat. Keberadaan Pantai Pasir Panjang yang berada didekat pelabuhan Internasional Kijing juga memungkinkan menjadi salah satu penyebab masuknya Phyllorhiza punctate. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa polip yang sedang tumbuh mungkin menempel pada kapal, atau terbawa dalam tangki pemberat kapal yang kemudian dibuang. Kondisi perairan hangat dengan suhu rata-rata 30 ⁰C dan salinitas 32 ppt akan mendukung pertumbuhan Phyllorhiza punctate, hal ini tentu akan merugikan mengingat setiap ubur-ubur dapat membersihkan 50 m3 air yang berisi plankton dalam satu hari, menjadikan kumpulan ubur-ubur Phyllorhiza punctata yang padat menjadi berbahaya karena dapat mengubah jaring makanan di kolom air.
Phyllorhiza punctata is an invasive species. Like most jellyfish, they feed on zooplankton, which is important to all aquatic ecosystems. Phyllorhiza punctata was found in large numbers in the waters of Ancol Jakarta in 2018. The discovery of Phyllorhiza punctata in the Pasir Panjang Beach, Singkawang, West Kalimantan at June 2024 is likely to be detrimental to the ecosystem. The aim of this research is to find out whether water quality conditions can support the growth of Phyllorhiza punctate.The method used is a visual observation of the presence of Phyllorhiza punctate around Pasir Panjang Singkawang Beach and in-situ measurement of water quality such as salinity, temperature and current speed. This research shows that the waters in the Pasir Panjang coastal area experience a "Loop current" or warm ocean current, which causes the population of Phyllorhiza punctate to increase rapidly. The existence of Pasir Panjang Beach which is near the Kijing International port may also be one of the causes of the entry of Phyllorhiza punctate. This is consistent with the hypothesis that the growing polyp may be attached to the ship, or carried in the ship's ballast tanks and then thrown away. Warm water conditions with an average temperature of 30 ⁰C and salinity of 32 ppt will support the growth of Phyllorhiza punctate, this will certainly be detrimental considering that each jellyfish can clean 50 cubic meters of water containing plankton in one day, creating a collection of Phyllorhiza punctata jellyfish Dense ones are dangerous because they can change the food web in the water column.
Article Metrics:
Last update: