skip to main content

Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Kappaphycus alvarezii Pada Musim Peralihan II terhadap Bakteri Patogen Aeromonas hydrophila

Rheamyta Carissa Siregar  -  Program Studi Oseanografi, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah Surabaya, Indonesia
*Mahmiah Mahmiah orcid scopus  -  Program Studi Oseanografi, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah Surabaya, Indonesia
Nirmalasari Idha Wijaya orcid scopus  -  Program Studi Oseanografi, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah Surabaya, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2025 Journal of Marine Research
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Aeromonas hydrophila merupakan bakteri patogen yang dapat menimbulkan penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Keberadaan bakteri A. hydrophila yang melimpah pada suatu perairan sangat membahayakan bagi kultivan yang berada pada perairan tersebut khususnya pada ikan. Bakteri A. hydrophila tersebut termasuk kedalam bakteri patogen yang saat menginfeksi tubuh ikan akan menghasilkan toksin atau racun. Untuk itu perlu adanya pencegahan dengan menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan, seperti rumput laut karena memiliki komponen bioaktif potensial sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak rumput laut merah K. alvarezii dan potensi antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri patogen A. hydrophila dengan larutan etanol 96%. Pengambilan sampel dilakukan pada Musim Peralihan II di bulan Oktober 2023. Uji fitokimia dilakukan secara kualitatif dengan skrining fitokimia, sementara uji antibakteri menggunakan metode difusi agar (paper dics) dengan konsentrasi 2,5%, 5%, 10%, 20%, dan 40%. Hasil uji fitokimia rumput laut K. alvarezii menghasilkan senyawa alkaloid, tanin, saponin, dan steroid. Uji antibakteri menunjukkan zona hambat pada stasiun 1 lebih besar daripada stasiun 2 dengan hasil berturut-turut 7,35 mm; 7,68 mm;  7,97 mm; 9,32 mm; 10,08 mm pada stasiun 1. Kualitas perairan di stasiun 1 lebih baik yang dapat mempengaruhi metabolit rumput laut dan menghasilkan zona hambat yang besar dibandingkan stasiun 2. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas perairan mempengaruhi kandungan metabolit bioaktif dalam rumput laut, yang selanjutnya berdampak pada potensi antibakterinya. Selain itu, rumput laut K. alvarezii dapat menjadi solusi alternatif yang efektif dan ramah lingkungan untuk penyakit pada budidaya ikan yang disebabkan oleh A. hydrophila.

Fulltext View|Download
Keywords: Aeromonas hydrophila; Antibakteri; Rumput Laut Kappaphycus alvarezii; Musim peralihan II

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.