skip to main content

Mikroplastik Pada Air Tambak Dan Partikel Garam “Krosok” Di Ud. Abraham Desa Oli’o Kabupaten Kupang

*Dewi Setiyowati Gadi orcid scopus  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Kristen Artha Wacana, Indonesia
Umbu Paru Lowu Dawa  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Kristen Artha Wacana, Indonesia
Mada Mariana Lakapu  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Kristen Artha Wacana, Indonesia
Richardo Emanuel Bulan  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Kristen Artha Wacana, Indonesia
Maxi Katanga Teul  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Kristen Artha Wacana, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Proses produksi garam di Provinsi NTT selama ini, khususnya di UD. Abraham, Desa Oli’o, Kabupaten Kupang, yaitu menggunakan metode konvensional. Metode konvensional yang diterapkan melalui proses penguapan (evaporasi) air laut dengan memanfaatkan panas dari sinar matahari. Polusi sampah   plastik   menjadi   ancaman terhadap kondisi laut saat ini yang secara global produksinya semakin meningkat drastis setiap tahunnya. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait mikroplastik pada air dan garam membuktikan adanya cemaran atau kandungan partikel mikroplastik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan mikroplastik pada air bahan baku dan partikel garam “krosok”. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pengujian terhadap keberadaan, kelimpahan dan bentuk mikroplastik. Data penelitian dianalisis secaradeskriptif kuantitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya cemaran mikroplastik pada semua sampel air tambak (K1, K2, K3, K4, K5, K6) dan partikel garam “krosok” (GK) dengan total kelimpahan bentuk fragmen (70 partikel/g), fiber (46 partikel/g) dan film (36 partikel/g).

 

The salt production process in NTT Province so far, especially at UD. Abraham, Oli'o Village, Kupang Regency, namely using conventional methods. This method is applied through the evaporation process of sea water by utilizing heat from sunlight. Plastic waste pollution is a threat to current marine conditions, whose global production is increasing drastically every year. Several studies have been carried out regarding microplastics in water and salt, proving the presence of contamination or the content of microplastic particles. The aim of this research is to determine the microplastic content in raw material water and "krosok" salt particles. The method used in the research was testing the presence, abundance and form of microplastics. Research data was analyzed quantitatively descriptively. The research results prove that there is microplastic contamination in all pond water samples (K1, K2, K3, K4, K5, K6) and "krosok" salt particles (GK) with a total abundance of fragments (70 particles/g), fiber (46 particles/g) and film (36 particles/g).

Fulltext View|Download
Keywords: fiber; film; fragmen; garam; krosok
Funding: UniversitasKristenArthaWacana

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.