BibTex Citation Data :
@article{JMR37149, author = {Ach Wahyudi and Dyah Ayu Rini and Firman Muhsoni}, title = {Analisis Nilai Estetika Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep Dengan Metode Scenic Beauty Estimation (SBE)}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {12}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {LIT; SBE; Gili Labak}, abstract = { Keanekaragaman hayati laut dan kepulauan mempunyai daya tarik wisata yang potensial untuk dikembangkan. Pulau kecil dengan kondisi terumbu karang yang baik menjadi obyek wisata yang sangat diminati.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi terumbu karang dan evaluasi keindahan Pulau Gili Labak Sumenep.Metode pengukuran terumbu karang menggunakan metode LIT ( Line Intercept Transect ) dan Metode Scenic Beauty Estimation (SBE) digunakan untuk menilai dan menganalisis kualitas pemandangan lanskap. Metode ini menggunakan kuisioner berisi dokumentasi (foto lokasi) dengan foto lokasi pembanding (Pulau Gili Trawangan sebagai pembanding).Hasil penelitian menunjukkan karang hidup 63,1%, karang mati 33,1%, fauna lain 0,6%, algae 3,61% dan abiotik 2,6%. Rasio kematian karang (Indeks mortalitas) masuk dalam kategori sedang (0,35). Hasil analisa SBE menunjukkan dari 15 foto yang dibandingkan ada 5 foto yang nilainya positif dan 10 foto yang nilainya negatif.Hal ini menunjukkan ada 5 lokasi lanskap yang lebih baik di Pulau Gili Labak, dan ada 10 lokasi lanskap yang lebih baik di lokasi pembanding. Nilai terendah terdapat -8.36 pada foto lanskap 13 dan nilai tertinggi 6,26 pada foto lanskap 3. Pada kawasan yang memiliki nilai yang rendah perlu dilakukan perlakukan khusus untuk meningkatkan nilai lanksap.Fasilitas yang kurang menarik menjadikan alasan beberapa foto lanskap menjadi rendah, perlu pengembangan fasilitas untuk menunjang kepuasan pengunjung. Marine biodiversity and archipelagic have a potential tourist attraction to be developed. Small island with good Coral reef condition are very popular tourist attractions. The purpose of this study is to determine the condition of Coral reefs condition and evaluate the beauty of Gili Labak Island, Sumenep. The method of Coral reef measurement uses LIT (Line Intercept Transect) method and the Scenic Beauty Estimation (SBE) method is used to assess and analyze the quality of landscape views. This method uses a questionnaire containing documentation (location photos) with photos of comparison location (Gili Trawangan Island as comparison) athe results showed live coral 63.1%, dead coral 33.1%, other fauna 0.6%, algae 3.61%, and abiotic 2.6%. Coral mortality ratio (mortality index) is in the moderate category (0.35). The results of SBE Analysis showed that from 15 photos that were compared, there were 5 photos with positive values and 10 photos with negative values. This shows that there are 5 better landscape locations on Gili Labak Island, and there are 10 better landscape locations on the comparison location. The lowest value is -8.36 for landscape photos 13 and the highest value is 6.26 for landscape photos 3. In areas with low values, special treatment is needed to increase the landscape value. Unattractive facilities are the reason why some landscape photos are low, it is necessary to develop facilities to support visitor satisfaction. }, issn = {2407-7690}, pages = {465--473} doi = {10.14710/jmr.v12i3.37149}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/37149} }
Refworks Citation Data :
Keanekaragaman hayati laut dan kepulauan mempunyai daya tarik wisata yang potensial untuk dikembangkan. Pulau kecil dengan kondisi terumbu karang yang baik menjadi obyek wisata yang sangat diminati.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi terumbu karang dan evaluasi keindahan Pulau Gili Labak Sumenep.Metode pengukuran terumbu karang menggunakan metode LIT (Line Intercept Transect) dan Metode Scenic Beauty Estimation (SBE) digunakan untuk menilai dan menganalisis kualitas pemandangan lanskap. Metode ini menggunakan kuisioner berisi dokumentasi (foto lokasi) dengan foto lokasi pembanding (Pulau Gili Trawangan sebagai pembanding).Hasil penelitian menunjukkan karang hidup 63,1%, karang mati 33,1%, fauna lain 0,6%, algae 3,61% dan abiotik 2,6%. Rasio kematian karang (Indeks mortalitas) masuk dalam kategori sedang (0,35). Hasil analisa SBE menunjukkan dari 15 foto yang dibandingkan ada 5 foto yang nilainya positif dan 10 foto yang nilainya negatif.Hal ini menunjukkan ada 5 lokasi lanskap yang lebih baik di Pulau Gili Labak, dan ada 10 lokasi lanskap yang lebih baik di lokasi pembanding. Nilai terendah terdapat -8.36 pada foto lanskap 13 dan nilai tertinggi 6,26 pada foto lanskap 3. Pada kawasan yang memiliki nilai yang rendah perlu dilakukan perlakukan khusus untuk meningkatkan nilai lanksap.Fasilitas yang kurang menarik menjadikan alasan beberapa foto lanskap menjadi rendah, perlu pengembangan fasilitas untuk menunjang kepuasan pengunjung.
Marine biodiversity and archipelagic have a potential tourist attraction to be developed. Small island with good Coral reef condition are very popular tourist attractions. The purpose of this study is to determine the condition of Coral reefs condition and evaluate the beauty of Gili Labak Island, Sumenep. The method of Coral reef measurement uses LIT (Line Intercept Transect) method and the Scenic Beauty Estimation (SBE) method is used to assess and analyze the quality of landscape views. This method uses a questionnaire containing documentation (location photos) with photos of comparison location (Gili Trawangan Island as comparison) athe results showed live coral 63.1%, dead coral 33.1%, other fauna 0.6%, algae 3.61%, and abiotic 2.6%. Coral mortality ratio (mortality index) is in the moderate category (0.35). The results of SBE Analysis showed that from 15 photos that were compared, there were 5 photos with positive values and 10 photos with negative values. This shows that there are 5 better landscape locations on Gili Labak Island, and there are 10 better landscape locations on the comparison location. The lowest value is -8.36 for landscape photos 13 and the highest value is 6.26 for landscape photos 3. In areas with low values, special treatment is needed to increase the landscape value. Unattractive facilities are the reason why some landscape photos are low, it is necessary to develop facilities to support visitor satisfaction.
Article Metrics:
Last update: