BibTex Citation Data :
@article{JMR35605, author = {Anma Hari Kusuma and Eko Effendi and Maulana Syarif Hidayatullah and Oktora Susanti}, title = {Estimasi Serapan Karbon Pada Vegetasi Mangrove Register 15, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {11}, number = {4}, year = {2022}, keywords = {Perubahan Iklim; Blue Carbon; Mangrove}, abstract = { Perubahan iklim di sebabkan oleh kenaikan gas karbon dioksida (CO 2 ) semenjak era revolusi industri dimana hal ini dicirikan dengan adanya peningkatan suhu, paras muka laut, perubahan pola curah hujan serta meningkatnya kejadian ekstrim seperti banjir, kekeringan, gelombang panas dan badai. Fenomena ini akan berdampak serius apabila berlangsung secara terus-menerus. Blue carbon (karbon biru) merupakan karbon yang diperangkap dan disimpan melalui proses fotosintesis oleh organisme autotrof dalam bentuk biomassa dan sedimen oleh ekosistem pesisir dan laut. Mangrove merupakan salah satu dari eksosistem sebagai blue carbon tersebut. Mangrove Register 15 merupakan suatu kawasan mangrove yang berada Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan menganalisis karbon tersimpan pada tegakan, nek romassa, serasah, dan substrat mangrove. Penelitian dilakukan dari bulan Maret–Mei 2021. Hasil penelitian menunjukkan karbon tersimpan pada sedimen lebih besar dibandingkan dengan karbon tersimpan pada tegakan, nekromassa, dan serasah. Karbon tersimpan pada sedimen yang tertinggi berada pada sedimen yang memili ki ukuran liat kasar karena liat kasar dapat menyimpan unsur hara yang tinggi. Climate change is caused by an increase in carbon dioxide (CO 2 ) gas since the industrial revolution era where it is characterized by an increase in temperature, sea level, changes in rainfall patterns and increased extreme events such as floods, droughts, heat waves and storms. This phenomenon will have a serious impact if it continues. Blue carbon is carbon that is trapped and stored through the process of photosynthesis by autotrophic organisms in the form of biomass and sediment by coastal and marine ecosystems. Mangroves are one of these ecosystems as blue carbon. Mangrove Register 15 is a mangrove area located in Pasir Sakti District, East Lampung Regency, Lampung Province. This study aims to analyze the carbon stored in stands, nec romassa, litter, and mangrove substrates. The study was conducted from March–May 2021. The results showed that carbon stored in sediments was greater than carbon stored in stands, necromass, and litter. The highest carbon stored in sediments is in sediments that have the size of coarse clay because coarse clay can store high nutrients. }, issn = {2407-7690}, pages = {768--778} doi = {10.14710/jmr.v11i4.35605}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/35605} }
Refworks Citation Data :
Perubahan iklim di sebabkan oleh kenaikan gas karbon dioksida (CO2) semenjak era revolusi industri dimana hal ini dicirikan dengan adanya peningkatan suhu, paras muka laut, perubahan pola curah hujan serta meningkatnya kejadian ekstrim seperti banjir, kekeringan, gelombang panas dan badai. Fenomena ini akan berdampak serius apabila berlangsung secara terus-menerus. Blue carbon (karbon biru) merupakan karbon yang diperangkap dan disimpan melalui proses fotosintesis oleh organisme autotrof dalam bentuk biomassa dan sedimen oleh ekosistem pesisir dan laut. Mangrove merupakan salah satu dari eksosistem sebagai blue carbon tersebut. Mangrove Register 15 merupakan suatu kawasan mangrove yang berada Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan menganalisis karbon tersimpan pada tegakan, nek romassa, serasah, dan substrat mangrove. Penelitian dilakukan dari bulan Maret–Mei 2021. Hasil penelitian menunjukkan karbon tersimpan pada sedimen lebih besar dibandingkan dengan karbon tersimpan pada tegakan, nekromassa, dan serasah. Karbon tersimpan pada sedimen yang tertinggi berada pada sedimen yang memili ki ukuran liat kasar karena liat kasar dapat menyimpan unsur hara yang tinggi.
Climate change is caused by an increase in carbon dioxide (CO2) gas since the industrial revolution era where it is characterized by an increase in temperature, sea level, changes in rainfall patterns and increased extreme events such as floods, droughts, heat waves and storms. This phenomenon will have a serious impact if it continues. Blue carbon is carbon that is trapped and stored through the process of photosynthesis by autotrophic organisms in the form of biomass and sediment by coastal and marine ecosystems. Mangroves are one of these ecosystems as blue carbon. Mangrove Register 15 is a mangrove area located in Pasir Sakti District, East Lampung Regency, Lampung Province. This study aims to analyze the carbon stored in stands, nec romassa, litter, and mangrove substrates. The study was conducted from March–May 2021. The results showed that carbon stored in sediments was greater than carbon stored in stands, necromass, and litter. The highest carbon stored in sediments is in sediments that have the size of coarse clay because coarse clay can store high nutrients.
Article Metrics:
Last update: