skip to main content

Kerapatan Lamun di Perairan Pulau Panjang, Jepara

Muhammad Muallifin Nor  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Chrisna Adhi Suryono  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Hadi Endrawati  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Lamun adalah tumbuhan berbunga yang hidup di perairan dangkal dengan pengaruh sinar matahari. Lamun memiliki ciri morfologi yaitu daun, batang dan akar. Lamun dapat tumbuh dengan membentuk padang lamun yang terdiri dari satu atau lebih jenis lamun. Lamun tumbuh di perairan dengan substrat pasir dan berlumpur. Lamun memiliki fungsi ekologi yang banyak diantaranya adalah sebagai produktivitas primer, sumber makanan, menstabilkan sedimen, tempat asuhan dan habitat biota – biota laut. Ekosistem lamun menjadi ekosistem penting sehinga sebarannya di perairan perlu untuk dikaji. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kerapatan lamun di Pulau Panjang, menggunakan metode line transek sehingga dapat diketahui komposisi lamun, dan kerapatan lamun. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa di Pulau Panjang telah ditemukan empat jenis lamun dengan komposisi lamun yang paling banyak dijumpai adalah Thalassia hemprichii dan paling jarang dijumpai adalah Enhallus acoroides. Kerapatan jenis lamun tertinggi berada di stasiun 2 yaitu 283 tegakan/m2.

  

Seagrass is a flowering plant that lives in shallow waters under the influence of sunlight. Seagrass has morphological characteristics, namely leaves, stems and roots,.Seagrass can grow by forming seagrass beds consisting of one or more types of seagrass. Seagrass grows in waters with sandy and muddy substrates. Seagrasses have many ecological functions, including primary productivity, food sources, stabilizing waters, nursery and habitat for marine biota. Seagrass ecosystems are important ecosystems so that their distribution in waters needs to be studied. This study was conducted to determine the density of seagrass in the Panjang Island, using the line transect method so that the composition, and density seagrass can be known. Based on the research, it is known that in Panjang Island, there were 4 species of seagrass have been found with the composition of the most common seagrass being Thalassia hemprichii and the least common being Enhallus acoroides. The highest density of seagrass species is at station 2, which is 283 ind/m2.

Fulltext View|Download
Keywords: lamun; padang lamun; pulau panjang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.