BibTex Citation Data :
@article{JMR35084, author = {Ester Nomleni and Krisman Henggu and Firat Meiyasa}, title = {Ekstraksi Garam Dari Rumput Laut Caulerpa Lentilifera Dengan Kombinasi Perlakuan Agitasi dan Non Agitasi Pada Suhu Yang Berbeda}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {11}, number = {4}, year = {2022}, keywords = {fungsional; kalium; natrium; NaCl; rasio Na/K; rendemen.}, abstract = { Rumput laut Caulerpa lentilifera merupakan salah satu tumbuhan air yang bermanfaat untuk kehidupan manusia. Hal ini karena rumput laut memiliki kandungan gizi terutama serat pangan hingga kandungan mineral makro dan mikro yang cukup tinggi. Kandungan mineral makro dan mikro tersebut dapat dimanfaatkan sebagai garam fungsional. Metode ekstraksi garam rumput laut Caulerpa lentilifera yang digunakan dalam penelitian ini adalah perlakuan agitasi dan non agitasi pada suhu ekstraksi 70°C, 90°C dan 120°C. Ekstrak garam rumput laut yang dihasilkan lalu dianalisis kandungan natrium, kalium, rasio natrium-kalium (Na/K), Natrium-Klorida (NaCl), organoleptik dan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan metode ekstraksi (agitasi dan non agitasi) pada suhu ekstraksi yang berbeda (70°C, 90°C, 120°C) memberikan pengaruh terhadap kandungan kalium. Namun metode tersebut tidak turut memberikan pengaruh signifikan terhadap kandungan natrium. Kandungan natrium, kalium, dan Na:K terpilih berada pada perlakuan agitasi pada 120°C dengan rata-rata kandungan natrium sebesar 16,37 mg/kg, kalium 18,45 mg/kg, rasio Na:K 1,53 mg/kg. Sedangkan kandungan NaCl yang terkandung dalam ekstrak garam rumput laut berkisar antara 42,32-55,90 mg/kg. Penerimaan panelis (rasa, warna, aroma, tekstur) terhadap produk ekstrak garam rumput laut yang dihasilkan ialah memberikan kesan agak suka hingga sangat suka terutama pada rasa, aroma dan warna. Tingkat kesukaan tersebut terletak pada rasa asin (spesifik garam) dan terdapat sedikit rasa umami. Total rendemen ekstrak garam rumput laut Caulerpa lentilifera tertinggi diperoleh pada perlakuan agitasi dengan rata-rata rendemen mencapai 2,97%, sedangkan non agitasi hanya berkisar 1,41%. Caulerpa lentilifera seaweed is one of the aquatic plants that is useful for human life. This is because seaweed has a high nutritional content, especially dietary fiber, due to the high content of macro and micro minerals. The macro and micro-mineral content can be used as functional salts. The salt extraction method of Caulerpa lentilifera seaweed used in this study was agitated and non-agitated at extraction temperatures of 70 °C, 90 °C, and 120 °C. The resulting seaweed salt extract was then analyzed for the content of sodium, potassium, sodium-potassium ratio (Na/K), sodium-chloride (NaCl), organoleptic and yield. The results showed that the different extraction methods (agitated and non-agitated) at different extraction temperatures (70 °C, 90 °C, and 120 °C) had an effect on the potassium content. However, this method did not have a significant effect on the sodium content. The selected sodium, potassium, and Na:K content were in agitation treatment at 120°C with an average sodium content of 16.37 mg/kg, potassium 18.45 mg/kg, Na:K ratio 1.53 mg/kg . While the NaCl content contained in the seaweed salt extract ranged from 42.32-55.90 mg/kg. The panelists' acceptance (taste, color, flavour, texture) of the resulting seaweed salt extract product was to give the impression of being somewhat like to really liking it, especially on taste, flavor, and color. The level of preference lies in the salty taste (specifically salt), and there is a slight umami taste. The highest total yield of Caulerpa lentilifera seaweed salt extract was obtained in the agitation treatment, with the average yield reaching 2.97%, while the non-agitated was only 1.41%. }, issn = {2407-7690}, pages = {609--619} doi = {10.14710/jmr.v11i4.35084}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/35084} }
Refworks Citation Data :
Rumput laut Caulerpa lentilifera merupakan salah satu tumbuhan air yang bermanfaat untuk kehidupan manusia. Hal ini karena rumput laut memiliki kandungan gizi terutama serat pangan hingga kandungan mineral makro dan mikro yang cukup tinggi. Kandungan mineral makro dan mikro tersebut dapat dimanfaatkan sebagai garam fungsional. Metode ekstraksi garam rumput laut Caulerpa lentilifera yang digunakan dalam penelitian ini adalah perlakuan agitasi dan non agitasi pada suhu ekstraksi 70°C, 90°C dan 120°C. Ekstrak garam rumput laut yang dihasilkan lalu dianalisis kandungan natrium, kalium, rasio natrium-kalium (Na/K), Natrium-Klorida (NaCl), organoleptik dan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan metode ekstraksi (agitasi dan non agitasi) pada suhu ekstraksi yang berbeda (70°C, 90°C, 120°C) memberikan pengaruh terhadap kandungan kalium. Namun metode tersebut tidak turut memberikan pengaruh signifikan terhadap kandungan natrium. Kandungan natrium, kalium, dan Na:K terpilih berada pada perlakuan agitasi pada 120°C dengan rata-rata kandungan natrium sebesar 16,37 mg/kg, kalium 18,45 mg/kg, rasio Na:K 1,53 mg/kg. Sedangkan kandungan NaCl yang terkandung dalam ekstrak garam rumput laut berkisar antara 42,32-55,90 mg/kg. Penerimaan panelis (rasa, warna, aroma, tekstur) terhadap produk ekstrak garam rumput laut yang dihasilkan ialah memberikan kesan agak suka hingga sangat suka terutama pada rasa, aroma dan warna. Tingkat kesukaan tersebut terletak pada rasa asin (spesifik garam) dan terdapat sedikit rasa umami. Total rendemen ekstrak garam rumput laut Caulerpa lentilifera tertinggi diperoleh pada perlakuan agitasi dengan rata-rata rendemen mencapai 2,97%, sedangkan non agitasi hanya berkisar 1,41%.
Caulerpa lentilifera seaweed is one of the aquatic plants that is useful for human life. This is because seaweed has a high nutritional content, especially dietary fiber, due to the high content of macro and micro minerals. The macro and micro-mineral content can be used as functional salts. The salt extraction method of Caulerpa lentilifera seaweed used in this study was agitated and non-agitated at extraction temperatures of 70 °C, 90 °C, and 120 °C. The resulting seaweed salt extract was then analyzed for the content of sodium, potassium, sodium-potassium ratio (Na/K), sodium-chloride (NaCl), organoleptic and yield. The results showed that the different extraction methods (agitated and non-agitated) at different extraction temperatures (70 °C, 90 °C, and 120 °C) had an effect on the potassium content. However, this method did not have a significant effect on the sodium content. The selected sodium, potassium, and Na:K content were in agitation treatment at 120°C with an average sodium content of 16.37 mg/kg, potassium 18.45 mg/kg, Na:K ratio 1.53 mg/kg . While the NaCl content contained in the seaweed salt extract ranged from 42.32-55.90 mg/kg. The panelists' acceptance (taste, color, flavour, texture) of the resulting seaweed salt extract product was to give the impression of being somewhat like to really liking it, especially on taste, flavor, and color. The level of preference lies in the salty taste (specifically salt), and there is a slight umami taste. The highest total yield of Caulerpa lentilifera seaweed salt extract was obtained in the agitation treatment, with the average yield reaching 2.97%, while the non-agitated was only 1.41%.
Article Metrics:
Last update: