BibTex Citation Data :
@article{JMR34325, author = {Sari Poncowati and Nirwani Soenardjo and Nur Taufiq-Spj and Mada Triandala Sibero}, title = {Profil Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Mangrove Lumnitzera racemosa Asal Perairan Teluk awur, Jepara}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {11}, number = {4}, year = {2022}, keywords = {Lumnitzera racemose; Soxhletasi; Fitokimia; TLC}, abstract = { Mangrove merupakan tumbuhan daerah tropis yang mampu hidup diwilayah pasang surut air laut dan sering dijadikan sebagai obat herbal tradisional karena memiliki kandungan senyawa bioaktif. Salahsatu mangrove yang berpotensi namun jarang diteliti yaitu Lumnitzera racemosa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui senyawa bioaktif dari ekstrak daun mangrove Lumnitzera racemosa asal perairan Teluk awur, Jepara, serta pengaruh dari penggunaan metode panas yaitu soxhletasi terhadap senyawa yang didapatkan. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi soxhletasi bertingkat dengan pelarut yang berbeda yaitu n-heksana, etil asetat, dan methanol. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, steroid, triterpenoid, kuinon, dan saponin. Uji TLC dilakukan dengan eluen n-heksana : etil asetat (7:3). Hasil penelitian menunjukkan rendemen terbanyak dihasilkan oleh ekstrak methanol, sehingga dapat disimpulkan metode soxhletasi menghasilkan rendemen lebih banyak daripada maserasi dan methanol mampu mengekstraksi sampel dengan lebih optimal. Uji fitokimia dan TLC menunjukkan mangrove L. racemosa terdapat senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, fenol, steroid, terpenoid, dan kuinon. Pereaksi DPPH yang digunakan menunjukkan sampel L. racemosa positif berpotensi sebagai antioksidan. Mangroves are tropical plants that are able to live in tidal areas and are often used as traditional herbal medicines due to containing bioactive compounds. One of the mangroves that has the potential but is rarely studied is Lumnitzera racemosa. The purpose of this study was to determine the bioactive compounds from mangrove leaf extract L. racemosa from the waters of Teluk Awur, Jepara, and the effect of using the heat method, namely soxhletation, on the compounds obtained. This study used a stratified soxhlet extraction method with different solvents, namely n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Phytochemical tests were conducted to determine the content of alkaloids, flavonoids, phenols, steroids, triterpenoids, quinones, and saponins. The TLC test was carried out with n-hexane: ethyl acetate as an eluent (7:3). The results showed that the highest yield was produced by methanol extract, so it can be concluded that the soxhletation method produced more yield than maceration and methanol was able to extract samples more optimally. Phytochemical and TLC tests showed that the L. racemosa mangrove contained bioactive compounds such as alkaloids, flavonoids, phenols, steroids, terpenoids, and quinones. Meanwhile, the DPPH reagent used showed positive L. racemosa samples as potential antioxidants. }, issn = {2407-7690}, pages = {794--804} doi = {10.14710/jmr.v11i4.34325}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/34325} }
Refworks Citation Data :
Mangrove merupakan tumbuhan daerah tropis yang mampu hidup diwilayah pasang surut air laut dan sering dijadikan sebagai obat herbal tradisional karena memiliki kandungan senyawa bioaktif. Salahsatu mangrove yang berpotensi namun jarang diteliti yaitu Lumnitzera racemosa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui senyawa bioaktif dari ekstrak daun mangrove Lumnitzera racemosa asal perairan Teluk awur, Jepara, serta pengaruh dari penggunaan metode panas yaitu soxhletasi terhadap senyawa yang didapatkan. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi soxhletasi bertingkat dengan pelarut yang berbeda yaitu n-heksana, etil asetat, dan methanol. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, steroid, triterpenoid, kuinon, dan saponin. Uji TLC dilakukan dengan eluen n-heksana : etil asetat (7:3). Hasil penelitian menunjukkan rendemen terbanyak dihasilkan oleh ekstrak methanol, sehingga dapat disimpulkan metode soxhletasi menghasilkan rendemen lebih banyak daripada maserasi dan methanol mampu mengekstraksi sampel dengan lebih optimal. Uji fitokimia dan TLC menunjukkan mangrove L. racemosa terdapat senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, fenol, steroid, terpenoid, dan kuinon. Pereaksi DPPH yang digunakan menunjukkan sampel L. racemosa positif berpotensi sebagai antioksidan.
Mangroves are tropical plants that are able to live in tidal areas and are often used as traditional herbal medicines due to containing bioactive compounds. One of the mangroves that has the potential but is rarely studied is Lumnitzera racemosa. The purpose of this study was to determine the bioactive compounds from mangrove leaf extract L. racemosa from the waters of Teluk Awur, Jepara, and the effect of using the heat method, namely soxhletation, on the compounds obtained. This study used a stratified soxhlet extraction method with different solvents, namely n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Phytochemical tests were conducted to determine the content of alkaloids, flavonoids, phenols, steroids, triterpenoids, quinones, and saponins. The TLC test was carried out with n-hexane: ethyl acetate as an eluent (7:3). The results showed that the highest yield was produced by methanol extract, so it can be concluded that the soxhletation method produced more yield than maceration and methanol was able to extract samples more optimally. Phytochemical and TLC tests showed that the L. racemosa mangrove contained bioactive compounds such as alkaloids, flavonoids, phenols, steroids, terpenoids, and quinones. Meanwhile, the DPPH reagent used showed positive L. racemosa samples as potential antioxidants.
Article Metrics:
Last update: