BibTex Citation Data :
@article{JMR33819, author = {Theresia Claudia Lasmarito and Widianingsih Widianingsih and Hadi Endrawati}, title = {Kandungan Lutein Mikroalga Chlorella vulgaris dengan Salinitas Berbeda pada Media Kultur}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {11}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {Salinitas; Lutein; Mikroalga; Chlorella vulgaris}, abstract = { Chlorella vulgaris merupakan mikroalga yang tergolong dalam alga hijau ( chlorophyta ). C . vulgaris mengandung pigmen karotenoid yang hampir sebagian besar terdiri dari lutein. Hal ini membuat C . vulgaris memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis mikroalga lain. Lutein memiliki manfaat sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas pada mata. Salah satu parameter lingkungan yang mempengaruhi jumlah kandungan lutein adalah salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui salinitas terbaik guna mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi pigmen lutein pada C . vulgaris . Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Mikroalga C . vulgaris di kultivasi dengan tiga taraf perlakuan salinitas yang berbeda yaitu 20, 25, 35 dan 30 ppt (kontrol) dengan tiga ulangan. Pertumbuhan C . vulgaris diamati selama 8 x 24 jam kemudian dipanen untuk perhitungan biomassanya. Biomassa basah hasil kultivasi diekstraksi menggunakan pelarut aseton PA. Ekstrak aseton C . vulgaris kemudian dianalisis kandungan pigmen luteinnya secara spektrofotometri. Kandungan pigmen lutein C . vulgaris tertinggi diproduksi pada salinitas 35 ppt yakni 0.011363 µg/g. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan salinitas berpengaruh secara signifikan terhadap kandungan pigmen lutein C . vulgaris . Chlorella vulgaris is a microalga belonging to the green algae (chlorophyta). C. vulgaris contains carotenoid pigments which consist mostly of lutein. This makes C. vulgaris has advantages compared to other types of microalgae. Lutein has benefits as an antioxidant to fight free radicals in the eyes. One of the environmental parameters that affect the amount of lutein content is salinity. This study aims to determine the best salinity to optimize the growth and production of lutein pigment in C. vulgaris. The method used is a laboratory experiment using a completely randomized design. Microalgae C. vulgaris was cultivated with three different levels of salinity treatment, namely 20, 25, 35 and 30 ppt (control) with three replications. The growth of C. vulgaris was observed for 8 x 24 hours and then harvested for the calculation of its biomass. The wet biomass from the cultivation was extracted using acetone PA as a solvent. The acetone extract of C. vulgaris was then analyzed for its lutein pigment content by spectrophotometry. The highest content of lutein pigment C. vulgaris was produced at a salinity of 35 ppt, namely 0.011363 g/g. Based on the results of the study, it can be concluded that the salinity treatment had a significant effect on the lutein pigment content of C. vulgaris. }, issn = {2407-7690}, pages = {320--326} doi = {10.14710/jmr.v11i2.33819}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/33819} }
Refworks Citation Data :
Chlorella vulgaris merupakan mikroalga yang tergolong dalam alga hijau (chlorophyta). C. vulgaris mengandung pigmen karotenoid yang hampir sebagian besar terdiri dari lutein. Hal ini membuat C. vulgaris memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis mikroalga lain. Lutein memiliki manfaat sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas pada mata. Salah satu parameter lingkungan yang mempengaruhi jumlah kandungan lutein adalah salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui salinitas terbaik guna mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi pigmen lutein pada C. vulgaris. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Mikroalga C. vulgaris di kultivasi dengan tiga taraf perlakuan salinitas yang berbeda yaitu 20, 25, 35 dan 30 ppt (kontrol) dengan tiga ulangan. Pertumbuhan C. vulgaris diamati selama 8 x 24 jam kemudian dipanen untuk perhitungan biomassanya. Biomassa basah hasil kultivasi diekstraksi menggunakan pelarut aseton PA. Ekstrak aseton C. vulgaris kemudian dianalisis kandungan pigmen luteinnya secara spektrofotometri. Kandungan pigmen lutein C. vulgaris tertinggi diproduksi pada salinitas 35 ppt yakni 0.011363 µg/g. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan salinitas berpengaruh secara signifikan terhadap kandungan pigmen lutein C. vulgaris.
Chlorella vulgaris is a microalga belonging to the green algae (chlorophyta). C. vulgaris contains carotenoid pigments which consist mostly of lutein. This makes C. vulgaris has advantages compared to other types of microalgae. Lutein has benefits as an antioxidant to fight free radicals in the eyes. One of the environmental parameters that affect the amount of lutein content is salinity. This study aims to determine the best salinity to optimize the growth and production of lutein pigment in C. vulgaris. The method used is a laboratory experiment using a completely randomized design. Microalgae C. vulgaris was cultivated with three different levels of salinity treatment, namely 20, 25, 35 and 30 ppt (control) with three replications. The growth of C. vulgaris was observed for 8 x 24 hours and then harvested for the calculation of its biomass. The wet biomass from the cultivation was extracted using acetone PA as a solvent. The acetone extract of C. vulgaris was then analyzed for its lutein pigment content by spectrophotometry. The highest content of lutein pigment C. vulgaris was produced at a salinity of 35 ppt, namely 0.011363 g/g. Based on the results of the study, it can be concluded that the salinity treatment had a significant effect on the lutein pigment content of C. vulgaris.
Article Metrics:
Last update: